Eks Komandan Rusia Akui Tentara Ukraina Mampu Pukul Pasukan Putin di April
Kompas dunia | 1 Mei 2023, 13:33 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Eks Komandan Rusia, Igor Girkin mengakui tentara Ukraina mampu memukul pasukan Rusia pada April.
Hal tersebut diungkapkan Girkin pada postingan Telegram-nya, Minggu (30/4/2023).
Girkin sendiri telah mendata sejumlah kegagalan Rusia di Ukraina dan antara lain apa yang disebutnya sebagai kekalahan besar di dekat Kota Ukraina, Avdiivka.
Pada pertempuran itu, Girkin menuliskan bahwa pasukan Rusia terpaksa untuk mundur lagi, meninggalkan bagian dari posisi yang sebelumnya mereka duduki.
Baca Juga: PBB Kirim Kepala Badan Bantuan Darurat ke Sudan, Gegara Krisis Kemanusiaan Kian Memburuk
Ia juga menambahkan, meski pertempuran di Bakhmut masih terjadi, Ukraina telah membuat kemajuan sedangkan Rusia tidak.
“Pada front lainnya, pertempuran lokal terjadi dan saling bertukar tembakan artileri serta serangan udara,” tulisnya dikutip dari Newsweek.
“Kesimpulan umum: musuh (Ukraina) kembali berhasil melakukan pertempuran di April dengan sukses (sebagai bagian dari mendapatkan waktu dalam pertahanan strategis),” ujarnya.
Ia juga meramalkan bahwa bulan depan, kampanye musim panas dan usaha untuk mengejar Ukraina akan dilakukan oleh Rusia.
“Karena para jenderal kami tak dapat melakukan apa pun selama musim dingin dan musim semi, kecuali untuk mencapai beberapa tujuan di wilayah Donbas,” tuturnya.
Baca Juga: Polandia Sita Gedung Sekolah Rusia di Warsawa, Moskow Murka
Girkin telah memberikan penilaian tentang perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak Februari tahun lalu.
Konflik telah meluas ke seluruh kota besar Ukraina seperti Kiev dan Kherson.
Sementara itu, Girkin telah menjadi pengkritik yang blak-blakan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kementerian Pertahanan Rusia, dan kelompok Wagner.
Bahkan Girkin telah memperingatkan Putin potensi pemberontakan dari grup Wagner, setelah pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin dilaporkan mengancam menarik pasukannya dari Bakhmut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Newsweek