Pangeran Harry Jadi Sorotan Jelang Penobatan Raja Charles III, Apa yang Jadi Masalah?
Kompas dunia | 30 April 2023, 13:27 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Pangeran Harry menjadi sorotan jelang penobatan Raja Charles III bulan depan.
Pakaian yang akan dikenakan Pangeran Harry pada acara tersebut disebut bakal menjadi perhatian
Kemungkinan besar pangeran Harry akan dilarang menggunakan atribut militer, yang bisa digunakan oleh keluarga kerajaan.
Para pengamat kerajaan mempertanyakan apa yang akan dikenakan oleh pangeran yang “diasingkan” itu pada acara yang diselenggarakan 6 Mei itu.
Baca Juga: Pilot Rusia Dituduh Pancing Jet Tempur AS Lakukan Pertarungan Jarak Dekat di Atas Suriah
Selain itu, apa peranan Pangeran Harry dalam prosesi di Westminster Abbey itu juga masih menjadi pertanyaan.
Seperti diketahui, Pangeran Harry mengumumkan pengunduran diri dari status anggota kerajaan senior atau Senior Royals.
Hal itu membuatnya kehilangan sejumlah hak-hak kerajaan.
Duke of Sussex telah terbang sendirian ke Inggris untuk acara penobatan tersebut.
Sementara itu, istrinya, Meghan Markle, dan kedua anaknya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet, tetap tinggal di rumah mereka di California, Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari New York Post, sejarawan Dr Peter Johnston, mengungkapkan, Pangeran Harry bisa jadi diizinkan menampilkan medali penghargaan lain untuk dinas militernya pada penobatan.
Baca Juga: Penobatan Raja Inggris Charles III Digelar dengan Upacara Lintas Agama
Harry sempat bertugas di militer Inggris, dan dua kali melakukan penugasan di Afghanistan.
“Saya membayangkan Harry tak akan mengenakan seragamnya,” ujar Johnston.
“Saya membayangkan ia akan memakai medalinya, tetapi di tempat yang pas dalam prosesi, dan di mana ia datang. Saya pikir mungkin akan cukup mirip dengan di mana ia berada saat pemakaman (Ratu Elizabeth)” lanjutnya.
Pada pemakaman Ratu Elizabeth II pada September, Pangeran Harry berjalan di samping saudaranya, Pangeran William, yang mengikuti Raja Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Efward.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : New York Post