> >

Biden Ancam Rezim Korea Utara, Adik Kim Jong-un: Cuma Omong Kosong Orang Pikun

Kompas dunia | 29 April 2023, 15:44 WIB
Dalam foto yang dirilis pemerintah Korea Utara, Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, berpidato dalam sebuah rapat nasional terkait virus corona di Pyongyang, Korea Utara, pada 10 Agustus 2022. Konten foto ini tidak dapat diverifikasi secara independen. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

 

SEOUL, KOMPAS.TV - Adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengecam kesepakatan terbaru antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan dan menghina Presiden AS Joe Biden secara personal.

Kim Yo-jong mengancam Pyongyang akan melakukan tindakan yang jauh lebih provokatif untuk merespons kesepakatan tersebut.

Pada Rabu (26/4/2023), Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol bertemu dan mengumumkan kesepakatan deterens nuklir terbaru.

AS bakal menerjunkan kapal selam nuklir secara berkala di Semenanjung Korea dan meningkatkan intensitas latihan militer Washington-Seoul.

Baca Juga: Ancaman Biden ke Kim Jong-Un: Serangan Nuklir ke AS dan Sekutu Bakal Hancurkan Rezim Korea Utara

AS dan Korea Selatan juga menyepakati konsultasi presidensial bilateral jika serangan nuklir Korea Utara terjadi.

Kedua negara pun mendirikan sebuah kelompok konsultasi nuklir dan meningkatkan aktivitas pertukaran informasi terkait rencana nuklir atau operasi senjata strategis.

Dalam kesempatan tersebut, Biden mengancam Korea Utara bahwa serangan nuklir ke AS atau sekutunya akan menjadi "akhir dari rezim" pelaku, sebuah peringatan keras bagi rezim Kim Jong-un yang kerap melakukan tes rudal setahun belakangan.

Kim Yo-jong menanggapi peranyataan Biden dengan menyebutnya sebagai "omong kosong dari orang pikun." Ia juga menyebut Biden "terlalu salah perhitungan dan terlalu berani."

"Meskipun kami menganggap ekspresi ini secara pribadi digunakan oleh presiden AS, musuh kami yang paling agesif, itu adalah retorika mengancam. Ia harus bersiap untuk badai yang sangat hebat," kata Kim, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (29/4).

"Semakin musuh berkeras hati menggelar latihan perang nuklir, dan semakin banyak aset nuklir yang diterjunkan ke sekitar Semenanjung Korea, derajat dari hak pertahanan diri kami semakin kuat sesuai proporsi tindakan mereka," lanjutnya.

Kim Yo-jong juga menyebut Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol "bodoh" karena berupaya memperkuat pertahanan Seoul sekaligus aliansi dengan AS. Ia menyebut Yoon terlalu mempercayai AS kendati hanya mendapat janji belaka.

"Angan-angan khayali AS dan Korea (Selatan) mulai sekarang akan dihadapi dengan entitas suatu kekuatan yang lebih hebat," kata Kim.

Baca Juga: Jepang Kian Waspada, Perintahkan Tembak Jatuh Rudal Korea Utara yang Ancam Wilayahnya

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU