> >

Gencatan Senjata 72 Jam di Sudan Tak Lancar, Pertempuran Masih Terjadi

Kompas dunia | 27 April 2023, 09:51 WIB
Dengan ledakan, tembakan senjata berat, dan serangan udara yang menewaskan ratusan orang di Khartoum, Sudan dan bagian lain negara, ruang mayat penuh, jenazah tergeletak di ruang rawat inap dan UGD, dan jalan-jalan dipenuhi jenazah. (Sumber: Medicins Sans Frontier/Ali Shukur)

 

Sang koresponden mengatakan ia dan keluarganya sangat sulit untuk tidur karena ledakan dan tembakan berlanjut.

Geng kejahatan juga menjarah rumah dan gedung yang kosong, serta menargetkan kendaraan,

Warga lokal ketakutan atas apa yang mungkin terjadi ketika gencatan senjata berakhir.

Diperkirakan 459 orang telah terbunuh setelah pertempuran dimulai, dan jumlah sebenarnya diyakini lebih besar.

Sejumlah negara dilaporkan telah mengevakuasi warganya ketika gencatan senjata terjadi.

Sebuah kapal mengevakuasi lebih dari 1.600 orang dari sejumlah negara dan telah tiba di Arab Saudi pada Rabu.

Baca Juga: Kemlu: 897 WNI di Sudan Dievakuasi, 557 Tiba di Arab Saudi, Dipulangkan Segera ke Tanah Air

Sedangkan Jerman dan Prancis mengatakan warga mereka telah meninggalkan Sudan.

Sementara itu, Komandan Tentara Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burgan  sebelumnya dilaporkan menyetujui tambahan gencatan senjata, yang akan selesai pada Jumat (28/4/2023), selama 72 jam.

Sang jenderal telah menyetujui proposal dari Otoritas Pembangunan Antarpemerintah blok regional Afrika.

Proposal itu menyarankan baik tentara Sudan dan RSF mengirimkan wakil ke Juba di Sudan Selatan untuk membicarakan detailnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU