> >

2 Prajurit Wagner yang Sebelumnya Napi Langsung Berulah saat Pulang ke Rusia, Terlibat Pembunuhan

Kompas dunia | 25 April 2023, 10:50 WIB
Tentara bayaran Rusia, Wagner (Sumber: French Army via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Dua napi pembunuhan yang bergabung dengan kelompok tentara bayaran Wagner untuk perang di Ukraina berulah saat kembali.

Keduanya dilaporkan terlibat pembunuhan setelah dibebaskan usai ditugaskan sebagai tentara di Ukraina.

Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin,  mengatakan bahwa dari sekitar 40.000 penjahat yang dihukum wajib militer, ada sekitar 5.000 orang yang bertahan selama enam bulan pelayanan, dan sejak itu telah diampuni dan dibebaskan.

Di antara mereka adalah Georgiy Siukayev, seorang pembunuh yang dibebaskan musim gugur lalu, dan Ivan Rossomakhin, seseorang yang kembali baru-baru ini dengan mempersingkat hukuman pembunuhannya.

Baca Juga: Ingin Mirip Jimin BTS, Aktor Kanada Tewas Usai Lakoni 12 Operasi Plastik Senilai Rp3,2 Miliar

Dikutip dari New York Post, Senin (24/4/2023), Siukayev dituduh telah membunuh Soslan Valiyev, 38 tahun.

Sedangkan Rossomakhin dituduh membunuh Yulia Buiskich, 85 tahun.

Kejahatan itu dipercaya menjadi yang terbaru yang dilakukan oleh mantan tentara bayaran Wagner.

Wagner yang dimiliki oleh Prigozhin, konglomerat Rusia sekaligus orang terdekat Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengirimkan 50.000 tentaranya ke Ukraina.

Jumlah tersebut termasuk para napi yang dipilih untuk ditugaskan ke medan perang.

Pada awal tahun ini, Putin menandatangani Undang-Undang (UU), yang membuat mengkritik tentara Wagner atau laporan negatif tentang mereka menjadi hal ilegal.

Sementara itu, Prigozhin berjanji untuk menolong mantan napi tersebut ketika mereka berurusan dengan polisi.

Valiyev, sosok yang dicintai di Tskhinvali, Ibu Kota Ossetia Selatan, Gerogia, dibunuh pada 17 April.

Jurnalis lokal Alik Puhati, mengatakan bahwa kota itu terkejut dengan pembunuhan tersebut.

Apalagi beredar video seorang pria mengejar dan menendang Valiyev sebelum kemudian menusuknya hingga tewas.

Polisi kemudian menangkap Siukayev, dan mengidentifikasinya sebagai mantan prajurit Wagner yang telah dibebaskan meski seorang tahanan pembunuhan.

Prigozhin berusaha membela mantan tentaranya dan mengatakan pembunuhan Valiyev adalah aksi membela diri.

Namun, para tetangga dan warga membantah klaim tersebut.

Mereka mengatakan Valiyev adalah pria yang terkenal bergaul dengan hampir semua orang di kota, dan sering terlihat melambai kepada pengunjung yang datang ke Tskhinvali.

Seperti Siukayev, Rossomakhin kembali ke kota kelahirannya, Novyj urets setelah dibebaskan dari penjara.

Baca Juga: Menlu Rusia Jadi Sasaran “Pembantaian” Diplomat Barat saat Jadi Penyelenggara Pertemuan PBB

Ia sebenartnya dihukum penjara selama 10 tahun pada 2020 karena pembunuhan.

Kembalinya terpidana itu membuat warga gelish, dengan kepala polisi Vadim Varankin berjanji untuk mengusir “pembuat onar bermasalah” selama pertemuan balai kota pada 28 Maret.

Keeskoan harinya Rossomakhin diduga masuk ke rumah Buiskich dan membunuh pria berusia 85 tahun itu dengan kapak.

Kerabat dekat Buiskich pun menyalahkan kematian tersebut kepada Putin dan Prigozhin.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : New York Post


TERBARU