> >

Menlu Rusia Jadi Sasaran Pembantaian Diplomat Barat saat Jadi Penyelenggara Pertemuan PBB

Kompas dunia | 25 April 2023, 08:12 WIB
Menlu Rusia Sergey Lavrov dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Senin (24/4/2023). (Sumber: AP Photo/John Minchillo)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov jadi sasaran "pembantaian" diplomat Barat saat menyelenggarakan pertemuan PBB terkait perdamaian internasional.

Lavrov dikecam secara langsung pada pertemuan tatap muka pada acara Dewan Keamanan (DK) PBB, Senin (24/4/2023).

Lavrov menjadi penanggung jawab dari pertemuan dengan tajuk “mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional”.

Hal itu karena saat ini Rusia memegang presidensi rotasi dari DK PBB.

Baca Juga: Sevatospol Diserang dan Drone Ditemukan di Dekat Moskow, Ukraina Makin Berani Serang Balik?

Namun, hal itu malah membuat Lavrov menjadi sasaran “tembak” dari diplomat Barat atas invasi Rusia ke Ukraina.

Duta Besar Amerika Serikat (AS), Inggris dan Swiss untuk PBB menggunakan pidatonya untuk menyerang dan mengutuk invasi Rusia.

“Penyelenggara munafik kita hari ini, Rusia, menginvasi tetangganya, Ukraina, dan menyerang jantung dari Piagam PBB,” kata Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield dikutip dari CNN.

“Perang yang ilegal, tak beralasan, dan tidak perlu ini bertentangan langsung dengan prinsip kita yang paling umum, bahwa perang agresi dan penaklukan territorial tak pernah bisa diterima,” ujarnya.

Dubes Inggris untuk PBB, Barbara Woodward dan Dubes Swiss untuk PBB, Pascale Baeriswyl juga memberikan komentar kuat, kritikan langsung kepada Rusia dan Lavrov.

Kecaman juga dilontarkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang duduk bersebelahan dengan Lavrov,

Baca Juga: Kantor Polisi Kontra-Terorisme Pakistan Alami Dua Ledakan, 12 Orang Tewas

“Invasi Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran piagam PBB dan hukum internasional, menyebabkan penderitaan yang masif dan kehancuran bagi negara dan rakyatnya, serta menambah dislokasi ekonomi global yang dipicu pandemi Covid-19,” katanya.

 

Lavrov sendiri seperti biasa, dalam pernyataannya untuk mengawali pertemuan meluncurkan omelan dan tuduhan yang tak berdasar terhadap Ukraina dan sekutu baratnya, menyalahkan konflik pada mereka.

“Seperti yang terjadi selama Perang Dingin, kita telah mencapai ambang yang berbahaya, bahkan mungkin lebih berbahaya,” kata Lavrov.

Ia juga menuduh AS dan sekutunya meninggalkan diplomasi dan menuntut klarifikasi hubungan di medan perang.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU