Putra Mahkota Arab Saudi dan Presiden Rusia Bertelepon, Bahas Prospek Kerja Sama
Kompas dunia | 22 April 2023, 20:46 WIBMeskipun demikian, pertumbuhan ekonomi di BRICS saat ini tidak merata, mencerminkan tren global sejak awal pandemi. Data terbaru yang tersedia, dari Juli 2022, menunjukkan pemulihan ekonomi pada tahun 2021 diikuti oleh hambatan yang semakin suram pada tahun 2022.
Dalam hal perdagangan, ekonomi BRICS mewakili 18 persen dari total ekspor global. Namun, pangsa mereka terus meningkat, dan laju pertumbuhan ekspor intra-BRICS melebihi rata-rata global.
Peningkatan ekspor intra-BRICS dapat mendukung argumen bahwa peningkatan kerja sama ekonomi memberikan manfaat konkret dan telah menjadi salah satu pendorong penting pertumbuhan investasi intra-blok (meskipun pada tingkat yang moderat).
Baca Juga: Xi Jinping Disambut Mohammed bin Salman dengan 'Karpet Merah', Lebih Mewah dari Presiden AS Biden
Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) saat ini membentuk salah satu blok ekonomi paling penting di dunia, mewakili lebih dari seperempat dari PDB global dan 42 persen dari total populasi dunia.
Yang lebih penting, BRICS telah melihat pengaruh ekonominya meningkat selama dekade terakhir, sebagai penggerak pertumbuhan, perdagangan, dan investasi global.
Pada tahun 2011, Afrika Selatan bergabung untuk membentuk kelompok ekonomi BRICS. Meskipun kelompok ini merupakan perjanjian informal tanpa piagam formal, namun BRICS mengembangkan karakter institusional yang lebih kuat melalui interaksi politik tingkat tinggi (seperti pertemuan puncak tahunan) dan pendirian lembaga-lembaga ekonomi seperti Bank Pembangunan Baru (NDB) dan Pengaturan Cadangan Kontingen (CRA).
Bank Pembangunan Baru (NDB) didirikan pada tahun 2014 sebagai bank pembangunan multilateral negara-negara BRICS. Tujuannya adalah menggerakkan sumber daya untuk proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara ekonomi berkembang dan negara-negara berkembang.
NDB memberikan pinjaman dan bantuan untuk berbagai sektor, termasuk energi, transportasi, pasokan air dan sanitasi, serta pembangunan perkotaan.
Pengaturan Cadangan Kontinjensi (CRA) juga didirikan pada tahun 2014 sebagai mekanisme untuk memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara BRICS yang menghadapi kesulitan neraca pembayaran.
CRA berfungsi sebagai jaring pengaman dengan menyediakan bantuan keuangan sementara kepada negara anggota untuk mengatasi tekanan likuiditas jangka pendek dan menstabilkan ekonomi mereka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Arab News/Kremlin/UNCTAD