Pasien Covid-19 di India Meningkat Pesat, WHO Amati Varian Covid-19 Arcturus
Kompas dunia | 14 April 2023, 13:10 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di India membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengamati varian Covid-19 Omicron Arcturus.
Varian tersebut disebut sebagai penyebab meningkatnya angka penderita virus corona di India.
Varian Omicron XBB.1.16, pertama kali terdeteksi pada akhir Januari, yang merupakan rekombinasi dari dua turunan varian BA.2 Omicron lainnya.
WHO mengatakan bahwa sub-varian tersebut memiliki satu mutasi tambahan pada protein lonjakan.
Baca Juga: Tentara Bayaran Rusia Wagner Disebut Latih Anak-anak Ukraina, Dikerahkan Untuk Bunuh Warga Ukraina
Studi laboratorium menunjukkan bahwa Arcturus telah meningkat secara inefektif, serta potensi peningkatan patogenitas.
Gejala XBB.1.16 dilaporkan sama dengan varian sebelumnya, yaitu demam, sesak napas, dan batuk.
Namun, banyak dari mereka yang terinfeksi juga melaporkan konjungtivitis dan mata lengket.
Dilansir dari The Straits Times, Kamis (14/4/2023), sebuah studi dari Universitas Tokyo menunjukkan bahwa Arcturus hampir 1,2 kali lebih menular dibandingkan XBB.1.5, yang juga dikenal sebagai Kraken, sub-varian paling menular saat ini.
Namun, subvarian tersebut tak dianggap lebih parah dari XBB.1.5.
Nama suv varian Arcturus dipopulerkan oleh Dr Vipin Vashistha, mantan ketua Indian Academy of Pediatrics.
Ia menggunakannya sebagai tagar dalam cuitan pada peringatan 17 Maret tentang kasus baru Covid-19.
Baca Juga: Elon Musk Buka-bukaan, Bela Diri atas Pemecatan Massal Karyawan Twitter
Sub-varian ini berada di belakang lonjakan 13 kali lipat kasus di India pada Maret.
Lonjakan kasus telah menyebabkan negara itu melakukan uji coba untuk memeriksa apakah rumah sakit siap menghadapi kasus yang meningkat.
Statistik dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India menunjukkan pada Rabu (12/4/2023), kasus Covid-19 aktif menjadi 40.215, naik 3.122, hanya dalam satu hari.
Dua negara bagin India juga telah memperkenalkan kembali penggunaan masker di tempat umum karena kasus Covid-19 di negara itu telah mencapai angka mingguan tertinggi dalam tujuh bulan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Strait Times