Reaksi Mengejutkan Anggota DPR AS Usai Disanksi China karena Kunjungi Taiwan: Ini Sebuah Kehormatan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - China memutuskan memberikan sanksi kepada anggota DPR Amerika Serikat (AS), Michael McCaul karena mengunjungi Taiwan.

Namun, reaksi McCaul karena sanksi tersebut cukup unik dan mengejutkan.

McCaul menegaskan bahwa merupakan kehormatan dirinya disanksi oleh China.

Adapun McCaul merupakan anggota dari Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari Partai Republik.

Baca Juga: Mengharukan, Pria Kristen Bagikan Air dan Kurma untuk Umat Muslim di Gaza saat Ramadan

Pada pekan lalu, ia bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen di Taipei dan menjanjikan AS akan memberikan pelatihan bagi angkatan bersenjata Taiwan.

Ia juga berjanji akan ada lebih banyak pengiriman senjata ke pemerintahan kepulauan tersebut untuk meningkatkan kemampuan pertahanan.

Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasikan sanksi kepada McCaul.

“Michael McCaul kerap mengganggu urusan dalam negeri China, dan melukai kepentingan China beberapa tahun terakhir,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China dikutip dari Axios.

 

Sanksi itu membuat McCaul tak bisa masuk ke China dan beriteraksi dengan otrganisasi dan individu di negara tersebut.

Selain itu semua asset yang dimilikinya di China akan dibekukan.

Namun, McCaul menunjukkan reaksi mengejutkan atas sanksi tersebut.

Baca Juga: Ibu Dari Anak Berumur 6 Tahun yang Menembak Gurunya Akhirnya Ditangkap

“Bisa disanksi oleh Partai Komunis China (PKC) merupakan sebuah kehormatan,” tuturnya.

Pada pernyataan itu, ia menembahkan bahwa tak ada yang mampu menahan AS dari memberikan dukungan kepada negara demokratis dan bebas, termasuk Taiwan.

“Ironisnya, tindakan tak beradasar ini melayani kepentingan AS dengan membawa lebih banyak perhatian kepada mitra internasional kami, dan mengungkap agresi terang-terangan PKC,” tambahnya.

China sendiri telah memberikan sanksi ke sejumlah individu dan entitas AS pada pekan lalu terkait kunjungan Tsai ke New York dan California.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Axios