China Turun Tangan atas Situasi Palestina, Minta Israel Tahan Diri
Kompas dunia | 9 April 2023, 07:15 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China akhirnya ikut turun tangan dan buka suara terkait situasi di Palestina yang memanas.
Pemerintah China pada khususnya meminta Israel tahan diri dalam eskalasi yang meningkat dengan Palestina.
Pada konferensi pers, Jumat (7/4/2023) lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menyampakan pesan yang menekankan pengekangan diri dari utusan Khusus China untuk Timur Tengah Zhai Jun.
Pernyataan itu muncul setelah Zhai bertemu dengan sekelompok diplomat dari negara Arab untuk membahas konflik yang tengah berlangsung.
Baca Juga: Konflik Memanas, Israel Panggil Pasukan Cadangan usai Serangan Mematikan terhadap Turis
“Zhai Jun mengatakan tugas yang menekan sekarang adalah membuat situasi sekarang di bawah kontrol,” kata Mao dikutip dari Newsweek.
“China meminta semua pihak yang terlibat, khususnya Israel, untuk tetap tenang dan menahan diri semaksimal, menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan dan mencegah eskalaso situasi lebih lanjut,” tambahnya.
Mao mengatakan Zhai telah meminta pihak terkait untuk bertindak sesuai resolusi PBB yang relevan, serta menghormati dan menjaga status quo tempat-tempat suci di Yerusalem.
Ia menambahkan China telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan konsultasi darurat atas situasi Israel-Palestina, sesuai permintaan negara-negara Arab dalam usaha memfasilitasi deeskalasi.
Baca Juga: Sedikitnya 44 Warga Sipil Dibunuh Kelompok Teroris di Burkina Faso, Kekerasan Terus Berlanjut
China juga menegaskan tengah melakukan komunikasi jarak dekat dengan pihak terkait di komunitas internasional untuk memfasilitasi pembicaraan damai.
Ketegangan antara Israel dan Palestin pada pekan ini meningkat setelah polisi Israel menyerang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Peningkatan ketegangan ini terjadi pada saat Muslim Palestyina tengah menjalani bulan Ramadan, yang bertepatan dengan Paskah Yahudi di tahun ini.
Hal itu memicu saling melakukan serangan roket antara Lebanon dan Gaza, dengan Israel.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Newsweek