> >

Kronologi Hari Pertama Donald Trump Hadiri Sidang sebagai Terdakwa Kasus Pidana Uang Tutup Mulut

Kompas dunia | 5 April 2023, 16:26 WIB
Donald Trump di luar gedung pengadilan Manhattan. Donald Trump, kandidat presiden 2024, menyatakan tidak bersalah atas 34 dakwaan pidana di sidang pertama hari Selasa, (4/4/2023) waktu New York. Lalu pulang ke Florida dan berbicara ke pendukungnya. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang mantan presiden AS muncul di pengadilan sebagai tersangka pidana.

Seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada hari Rabu, (5/4/2023), Donald Trump menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada Selasa setelah didakwa oleh juri besar New York atas tuduhan terkait pembayaran uang untuk membungkam di puncak pemilihan presiden 2016.

Trump, kandidat presiden 2024, menyatakan tidak bersalah atas 34 dakwaan pidana di persidangan pertama.

Lalu, ia terbang pulang ke Florida dan berbicara kepada sekelompok pendukung di rumahnya. Ini yang harus diketahui tentang hari pertama Donald Trump di pengadilan:

Pembayaran Uang Tutup Mulut Terkait Pemilu 2016

Jaksa mengungkapkan dakwaan terhadap mantan presiden tersebut hari Selasa, memberikan kesempatan kepada Trump, pengacaranya, dan dunia untuk pertama kalinya melihat dakwaan tersebut.

Trump didakwa dengan 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis tingkat satu. Jaksa mengatakan Donald Trump bersekongkol merusak pemilihan presiden 2016 dengan mencoba menekan informasi yang dapat merugikan pencalonannya, dan kemudian menyembunyikan sifat sebenarnya dari pembayaran uang untuk membungkam itu.

Pembayaran itu dilakukan kepada dua perempuan, termasuk seorang aktor film biru, yang mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan Trump beberapa tahun sebelumnya, dan seorang penjaga pintu di Trump Tower yang mengaku memiliki cerita tentang anak Trump yang lahir di luar nikah, menurut kantor jaksa distrik Manhattan.

Baca Juga: Donald Trump dengan Wajah Keras Tegaskan Tidak Bersalah di Sidang Pertama Kasus Uang Tutup Mulut

Tidak bersalah, kata Donald Trump dengan suara tegas dalam penampilan bersejarah di hadapan hakim pada hari Selasa, (4/4/2023) di pengadilan New York.  (Sumber: AP Photo)

Donald Trump: Terdakwa Kasus Pidana

Trump hanya terlihat sebentar di luar kantor jaksa distrik, di mana ia menyerahkan diri kepada pihak berwenang dan dijadikan tersangka di balik pintu tertutup.

Menurut dua petugas penegak hukum yang tidak dapat membicarakan rincian proses secara publik dan berbicara dengan Associated Press dengan kondisi anonim, foto Trump sebagai terdakwa, atau mugshot tidak diambil.

Ketika mantan presiden memasuki ruang sidang, ia sejenak melihat kamera berita yang berkumpul tetapi tidak berhenti untuk berbicara dengan wartawan.

Di dalam ruang sidang, Trump duduk di meja belakang dengan tangan di pangkuannya dan pengacaranya di sisinya.

Selama persidangan, ia hanya berkata singkat kepada hakim bahwa ia menyatakan "tidak bersalah" dan telah diberi tahu hak-haknya.

Hakim memperingatkan Trump bahwa ia bisa diusir dari ruang sidang jika ia menjadi pengganggu. Trump tidak berkomentar ketika ia meninggalkan pengadilan kurang dari satu jam kemudian.

Pengacara Trump, Todd Blanche, mengatakan selama persidangan bahwa Trump "sangat frustasi, marah dan percaya bahwa ada ketidakadilan besar yang terjadi" di ruang sidang.

Baca Juga: Trump Didakwa dengan 34 Tuduhan Kejahatan terkait Uang Tutup Mulut Perselingkuhan

Donald Trump berbicara di depan pendukungnya usai persidangan. Donald Trump, kandidat presiden 2024, menyatakan tidak bersalah atas 34 dakwaan pidana di sidang pertama hari Selasa, (4/4/2023) waktu New York. Lalu pulang ke Florida dan berbicara ke pendukungnya. (Sumber: AP Photo)

Hari yang Ganjil di Kota yang Memberi Trump Kemasyuran

Sebelum muncul di pengadilan, Trump membuat posting di jaringan media sosialnya yang mengeluh bahwa area yang sangat didominasi Demokrat adalah "lokasi yang sangat tidak adail" dan "Ini bukan yang dibutuhkan Amerika!" Saat pengawalnya membawanya melintasi Manhattan, ia memposting pengalamannya yang "Sungguh Ganjil".

Partai Republik telah menggambarkan kasus Manhattan dan tiga penyelidikan terpisah dari Departemen Kehakiman dan jaksa di Georgia, sebagai bermotivasi politik.

Dalam beberapa minggu terakhir, ia telah menyerang Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, memanggil dukungannya untuk melakukan protes dan memperingatkan tentang "potensi kematian dan kerusakan" jika dia dikenai dakwaan.

Trump Membuat Pernyataan di Depan Pendukung

Tampil di depan beberapa ratus pendukungnya di rumahnya di Florida, Mar-a-Lago, Selasa malam, Trump mengulangi klaimnya bahwa penyelidikan tersebut bermotivasi politik. Dia menyerang Bragg dan hakim dalam kasus New York, keluarga hakim dan jaksa lain yang menyelidiki dia dalam kasus lain.

"Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah mempertahankan negara kita dari mereka yang berusaha menghancurkannya dengan berani," kata Trump.

Jaksa Membuat Pernyataan Usai Sidang Pertama

Bragg, yang berbicara secara publik untuk pertama kalinya sejak pengadilan minggu lalu, mengadakan konferensi pers singkat setelah sidang di mana dia mengatakan skema pembayaran diam-diam tersebut merupakan "kejahatan felon di negara bagian New York—siapapun Anda".

"Kami tidak dapat dan tidak akan menormalisasi perilaku kriminal yang serius," kata Bragg. Jaksa Demokrat itu mengatakan catatan bisnis yang akurat dan benar penting di mana-mana, tetapi terutama di Manhattan, karena merupakan pusat keuangan dunia.

Bragg ditanya dalam konferensi pers mengapa ia membawa kasus ini sekarang dan apakah waktu pelaksanaannya bersifat politis. Jaksa distrik mengatakan kantornya memiliki "bukti tambahan" yang tidak dimiliki pendahulunya, "Saya membawa kasus saat mereka siap," katanya.

Baca Juga: Donald Trump Menyerahkan Diri dan Diadili di New York, Ini Kasusnya

Pulang dari persidangan di New York, Donald Trump langsung berpidato di depan pendukungnya di Florida, Amerika Serikat. Donald Trump di luar gedung pengadilan Manhattan. Donald Trump, kandidat presiden 2024, menyatakan tidak bersalah atas 34 dakwaan pidana di sidang pertama hari Selasa, (4/4/2023) waktu New York. Lalu pulang ke Florida dan berbicara ke pendukungnya. (Sumber: AP Photo)

Peringatan dan Potensi Konsekuensi

Pada hari Selasa, hakim tidak memberlakukan perintah untuk membungkam tetapi memperingatkan Trump untuk menghindari membuat komentar yang memprovokasi atau dapat menyebabkan kerusuhan sipil.

Jika dinyatakan bersalah atas salah satu dari 34 dakwaan pidana, Trump dapat menghadapi hukuman maksimal empat tahun penjara, tetapi kemungkinan akan dijatuhi hukuman kurang dari itu.

Persidangan Pidana Saat Kampanye Presiden

Trump dijadwalkan kembali ke pengadilan pada bulan Desember, tetapi pengacaranya meminta agar ia dibebaskan dari keharusan hadir di persidangan itu secara fisik karena keamanan yang luar biasa diperlukan untuk memastikan kehadirannya.

Jaksa penuntut meminta hakim menetapkan persidangan pada bulan Januari, beberapa minggu sebelum pemilihan pendahuluan presiden Republik 2024. Namun, pengacara Trump meminta agar persidangan ditunda hingga musim semi. Hakim tidak langsung menetapkan tanggal.

Dampak Politik yang Campur Aduk

Meskipun dihadapkan pada serangkaian tantangan hukum, Trump mencalonkan diri lagi sebagai presiden dan berusaha menggunakan dakwaan dan penyelidikan lainnya untuk membangkitkan dukungan pendukungnya.

Sebagian besar anggota Partai Republik yang juga mencalonkan atau mempertimbangkan untuk mencalonkan diri telah mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap Trump sambil mengecam penyelidikan terhadapnya sebagai motif politik.

Banyak pejabat terpilih Demokrat yang belum banyak mengomentari dakwaan di New York, termasuk Presiden Joe Biden.

Masalah hukum Trump diperkirakan hanya akan memperkuat penolakan pemilih Demokrat terhadapnya, tetapi tidak jelas apakah beberapa pemilih Republik dan independen akan melihat masalah hukum sebagai beban yang terlalu besar.

Suasana Seperti Sirkus di New York

Sejumlah pendukung Trump, dikerumuni oleh jurnalis, berkumpul di luar pengadilan Manhattan pada hari Selasa. Wakil-wakil Republik Marjorie Taylor Greene dari Georgia dan George Santos dari New York, yang sedang menghadapi beberapa penyelidikan atas kebohongan yang ia ucapkan saat mencalonkan diri, diserbu oleh kamera dan wartawan ketika mereka tiba dan berbicara di pagi hari. Sebuah kelompok demonstran anti-Trump muncul dengan spanduk besar bertuliskan "Trump Sering Berbohong".

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU