> >

Kontroversial, Miliuner China Bakal Lelang Sperma Pria yang Tak Divaksin Covid-19

Kompas dunia | 2 April 2023, 10:31 WIB
Guo Wengui, miliuner China ingin menjual sperma pria yang tak divaksinasi Covid-19. (Sumber: Money Control)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kontroversi dilakukan miliuner China yang tengah buron, Guo Wengui, mengungkapkan rencana kontroversialnya.

Guo mengungkapkan rencananya bakal melelang sperma pria yang tak divaksinasi Covid-19 di platform online.

Penjualan sperma pria yang belum divaksin tersebut disebut banyak diminati karena informasi yang salah.

Hal itu karena berasal dari teori konspirasi yang dibantah secara luas bahwa suntikan Covid-19, menyebabkan kemandulan massal.

Baca Juga: Pakar Korea Utara: Kim Jong-Un Cuci Otak Putrinya dengan Indoktrinasi

Guo yang baru-baru ini diasingkan ke Amerika Serikat (AS) itu, sedang menguji tawaran itu dengan lelang yang sangat menarik, dan dijadwalkan pada Juni di platform Gettr.

“Sperma dan sel telur dari pejuang kami yang akan dilelang di platform Gettr kami pada 6 Juni,” kata Guo pada siaran langsung di Februari, dikutip dari Money Control, Sabtu (1/4/2023).

Guo yang merupakan buronan di China, mengeklaim telah menyiapkan 6.000 sel telur dan beberapa juta sperma dari pendukungnya yang tak divaksinasi.

“Kami akan melelang sperma dan sel telur terbaik, termasuk sperma saya sendiri,” katanya.

Ia menambahkan bahwa penjualan itu akan menggunakan mata uang digital dan terbuka untuk semua ras dan etnis.

Namun masih belum jelas apakah pelelangan ini berlanjut, karena Guo ditangkap pada awal bulan ini karena penipuan.

Meski begitu, rencana penjualan tersebut menciptakan kehebohan di Gettr, dimana para pendukungnya menyebut hal itu sebagai era baru untuk kemanusiaan.

“Memberikan sperma yang tak divaksin atau sel telur tak hanya cara terhomat untuk mencapai kesehatan, tetapi juga menyelamatkan kemanusiaan,” bunyi postingan di Gettr yang mendukung Guo.

Baca Juga: Peringati Setahun Pembantaian Bucha, Zelenskyy: Ukraina Tak Akan Pernah Maafkan Rusia

Menurut Editor kesehatan dari NewsGuard, John Gregory, pelelangan tersebut memainkan narasi palsu yang lebih luas bahwa vaksin Covid-19 yang merusak kesuburan.

“Misinformasi anti-vaksin mendorong klaim tersebut bahkan dihadapan banyak penelitian medis yang menunjukkan bahwa vaksin tak merusak kesuburan pria atau perempuan,” katanya.

Gio, yang juga kerap menggunakan nama Miles Guo, adalah penganut klaim palsu tersebut.

Negara Federal Baru China, kelompok lobi anti-Partai Komunis China yang dibentuk Guo, juga telah berulang kali membuat pernyataan tak berdasar seperti vaksin adalah senjata biologis.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Money Control


TERBARU