Bagi-bagi Sedekah di Pakistan Berakhir Tragedi, 12 Orang Tewas Berdesakan
Kompas dunia | 1 April 2023, 08:00 WIBKARACHI, KOMPAS.TV - Setidaknya 12 orang dilaporkan tewas berdesakan, termasuk perempuan dan anak-anak, saat sebuah kegiatan bagi-bagi sedekah Ramadan di Pakistan.
Pejabat setempat juga menambahkan lima orang cedera pada tragedi yang terjadi di Karachi, Jumat (31/3/2023).
Tragedi tersebut terjadi setelah sejumlah orang tak sengaja menginjak sebuah kabel listrik tempat makanan dibagikan.
“Segera setelah itu, orang-orang yang saling dorong, dan beberapa bahkan jatuh hingga masuk selokan,” ujar pihak kepolisian dikutip dari The Week.
Baca Juga: Gerakan Uban Muncul di China, Demonstrasi Menentang Pemotongan Tunjangan Medis Lansia
SSP Ameerullah mengungkapkan apa yang memicu kepanikan dan tragedi tersebut.
“Awalnya, dua orang tersetrum setelah menginjak kabel listrik dan kemudian berujung kepada kepanikan dan berdesakan,” katanya.
“Dua perempuan dan dua anak-anak jatuh ke selokan setelah tembok runtuh karena desakkan orang-orang,” tambah Ameerullah.
Tewas saat acara bagi-bagi tepung gratis
Beberapa hari sebelumnya, setidaknya 11 orang, termasuk perempuan telah tewas setelah berusaha mendapatkan tepung gratis dari distribusi pemerintahan di Provinsi Punjab, Pakistan.
Dengan insiden teranyar di Karachi, jumlah korban tewas akibat tragedi berdesakan di pusat makanan gratis di Pakistan telah meningkat menjadi 22 orang.
Inisiatif distribusi makanan gratis telah diluncurkan oleh Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif pekan lalu, di tengah krisis ekonomi yang membayangi negara itu.
Baca Juga: Zelenskyy Berpidato, Anggota Sayap Kanan Parlemen Austria Walked-Out karena Langgar Netralitas
Pakistan telah bernegoasiasi dengan IMF untuk merilis paket bailout sebesar 1,1 dolar AS atau setara Rp16,4 triliun sejak Februari.
Tapi sejauh ini, tidak banyak berhasil karena persyaratan ketat yang diberlakukan oleh pemberi pinjaman yang berbasis di Washington.
Dana tersebut adalah bagian dari paket bailout 6,5 miliar dolar AS atau setara Rp97 triliun, yang disetujui IMF pada 2019, yang menurut para analis sangat penting jika Pakistan ingin menghindari gagal bayar kewajiban utang luar negeri.
Tingkat inflasi mingguan di Pakistan telah menyentuh angka tertinggi sepanjang masa, yang sebesar 45 persen.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : The Week