Humza Yousaf Terpilih Menjadi Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia
Kompas dunia | 28 Maret 2023, 03:05 WIB"Saya benar-benar mengalami masa-masa sulit," kenangnya, merenungkan waktunya di dunia politik.
"Saya berpikir, 'ya ampun, andaikah ada lagi yang akan saya hadapi secara pribadi' karena saya juga mengalami banyak pelecehan online dan, sayangnya, kadang-kadang secara langsung."
Baca Juga: Muslim Inggris Raya Percepat Pembangunan Masjid Indonesia Pertama di London
Ayah Yousaf yang kelahiran Pakistan menempa karier yang sukses di Glasgow sebagai seorang akuntan. Ibu Yousaf lahir dari keluarga Asia Selatan di Kenya.
Yousaf bersekolah di sekolah swasta eksklusif di Glasgow, dua tahun di belakang pemimpin Partai Buruh Skotlandia Anas Sarwar.
Dia belajar politik di Universitas Glasgow, dan bekerja di call center sebelum menjadi asisten pendahulu Sturgeon sebagai pemimpin SNP dan menteri pertama, Alex Salmond.
Yousaf memasuki kabinet Skotlandia pada tahun 2012, melayani dalam berbagai peran termasuk keadilan, transportasi, dan kesehatan.
Baca Juga: Mantan Esktrimis Islam di Inggris Laporkan Orangtuanya ke Polisi karena Menjadikannya Radikal
Kubu Republik
Yousaf menikah dengan mantan pekerja SNP Gail Lythgoe tahun 2010, tetapi mereka bercerai tujuh tahun kemudian.
Pada tahun 2021 dia dan istri keduanya Nadia El-Nakla mengajukan tuntutan hukum terhadap sebuah tempat perawatan anak, menuduh tempat tersebut melakukan diskriminasi rasial setelah menolak putri mereka masuk ke tempat tersebut.
Keluhan tersebut ditegakkan oleh inspektur pendidikan tetapi pasangan tersebut sekarang telah membatalkannya, dan pusat perawatan anak itu membantah tuduhan tersebut.
Dia dituduh sengaja tidak ikut pemungutan suara Skotlandia untuk melegalkan pernikahan gay pada 2014, karena tekanan dari para pemimpin Muslim.
Yousaf bersikeras dia terlanjur punya jadwal yang tidak bisa ditinggal, dan membandingkan rekornya sendiri dengan pandangan konservatif agama Forbes sebagai anggota gereja evangelis Skotlandia.
Dia mengatakan dia akan "selalu memperjuangkan persamaan hak orang lain" dan tidak membuat undang-undang berdasarkan keyakinannya sendiri.
Tetapi posisi konstitusional satu orang tidak akan dilindungi di Skotlandia yang dipimpin oleh Yousaf, yaitu posisi Raja Charles III.
"Saya sudah sangat jelas, saya seorang republik," katanya kepada surat kabar Skotlandia The National, menyerukan perdebatan tentang apakah Skotlandia harus pindah ke kepala negara terpilih.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24