> >

Bantuan Jet Tempur ke Ukraina Mulai Terjadi, Rusia Mengancam akan Menghancurkannya

Krisis rusia ukraina | 18 Maret 2023, 05:52 WIB
Ilustrasi jet tempur MiG-29. (Sumber: AP Photo/Petr David Josek,File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengancam akan menghancurkan bantuan jet tempur kepada Ukraina yang kini mulai dijanjikan bakal dikirimkan.

Salah satu negara NATO, Polandia telah menjanjikan akan memberikan bantuan jet tempur MiG-29 ke Ukraina, Kamis (16/3/2023).

Sehari kemudian, Jumat (17/3), Slovakia menjadi negara NATO kedua yang berjanji memberikan bantuan MiG-29.

Armada perang Slovakia dikandangkan sejak tahun lalu, dan tak lagi menggunakan jet tempurnya.

Baca Juga: Pasukan Rusia Klaim Kuasai 70 Persen Bakhmut, Sedikit Lagi Kuasai Seluruhnya

Ukraina telah meminta negara Barat mengirimkan bantuan jet modern, tetapi karena latihan yang panjang, ini hanya dilihat sebagai opsi jangka panjang.

Negara NATO diketahui saat ini hanya akan mengirimkan jet tempur seperti MiG-29, model yang berasal dari masa Uni Sovyet, yang sudah terlatih oleh pilot Ukraina.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengecam rencana pengiriman jet tempur ke Ukraina itu.

Mereka mengatakan pesawat tersebut tak akan mempengaruhi perang yang oleh Moskow disebut sebagai operasi militer khusus.

Ia mengatakan bantuan jet tempur itu hanya akan membawa kesengsaraan tambahan bagi Ukraina dan rakyat Ukraina.

“Tentu saja, pada operasi militer khusus, semua peralatan ini akan menjadi subjek penghancuran,” kata Peskov dikutip dari BBC.

Meski begitu, janji Polandia dan Slovakia mengirimkan jet tempur merupakan langkah positif bagi Ukraina, tetapi diyakini tak akan membuat perbedaan besar.

Baca Juga: Moskow Beri Penghargaan ke Pilot yang Jatuhkan Drone Intai AS, Sinyal Konflik Makin Parah

Ukraina mengatakan apa yang mereka butuhkan saat ini adalah jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS).

Penasihat senior Ukraina, Yuri Sak, mengatakan jet tempur generasi keempat memiliki kemampuan lebih baik.

Meski begitu, Ukraina tampaknya sulit untuk mendapatkannya setidaknya saat ini.

Salah satunya karena akan membutuhkan waktu untuk melatih pilot Ukraina dengan jet Barat.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU