China Lawan Tuduhan AS atas TikTok, Pengamat Serukan Bahaya Pencurian Data
Kompas dunia | 17 Maret 2023, 11:47 WIB“Masalah terbesar adalah bahwa sebagian besar pengguna tak menyadari risiko sebenarnya dari pemerintah asing yang menggunakan data mereka,” ujar Direktur Eksekutif Institut Keamanan Informasi John Hopkins, Anton Dahbura dikutip dari Time.
“Masyarakat akan kaget jika mengetahui ‘remah-remah roti’ mereka dari ponsel mereka, dan platform lainnya yang digunakan dengan cara berbeda yang bisa menjadi ancaman nasional,” ujarnya.
Sedangkan kelompok peneliti Australia, yang berisi mantan pejabat pemerintah Australia, John Garnaut, anggota Komite Hubungan Nasional AS-China Matthew Johnson, Analis Risiko China Prudence Luttrell, dan peneliti anonim mengungkapkan temuan terkait hubungan TikTok dan Pemerintah China.
Baca Juga: Israel di Ambang Perang Saudara, Buntut Netanyahu Menolak Kompromi Reformasi Hukum
“Penelitian kami mengonfirmasi tanpa keraguan yang masuk akal bahwa TikTok dimiliki oleh ByteDance, ByteDance adalah Perusahaan China, dan ByteDance tunduk pada semua pengaruh, bimbingan dan kontrol de fakto yang sekarang menjadi seubjek Partai Kiomunis China untuk perusahaan teknologi mereka,” kata para peneliti itu.
“CCP (Partai Komunis China) dan badan perusahaan China telah menambah hubungan mereka kepada ByteDance hingga titik perusahaan tersebut tak lagi secara akurat dianggap perusahaan swasta,” ujarnya.
Juru Bicara TikTok selalu menegaskan bahwa perusahaan mereka tak pernah dicampuri oleh Presiden China.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu Agency/Time