China, Rusia, dan Iran Latihan Militer Bersama di Teluk Oman, Amerika Serikat Mengaku Tak Khawatir
Kompas dunia | 15 Maret 2023, 20:52 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Angkatan Laut dari China, Iran, dan Rusia, negara yang berkonflik dengan Amerika Serikat, akan menggelar latihan bersama di Teluk Oman pekan ini.
Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan China pada Selasa (14/3/2023) seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (15/3/2023).
Negara-negara lain juga akan ikut serta dalam latihan "Security Bond-2023", kata Kementerian tanpa memberikan detail.
Iran, Pakistan, Oman, dan Uni Emirat Arab semuanya memiliki garis pantai di sepanjang perairan yang terletak di mulut Selat Hormuz yang strategis.
"Latihan ini akan membantu memperdalam kerja sama praktis antara angkatan laut negara-negara yang berpartisipasi... dan memberikan energi positif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata pernyataan Kementerian.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada Rabu mengatakan, Gedung Putih tidak khawatir dengan latihan gabungan ini.
Kirby mengatakan, AS dan negara-negara lain melakukan latihan militer sepanjang waktu dan ini bukan pertama kalinya Rusia dan China berlatih bersama.
"Kami akan memantau latihan ini, tentu saja, memastikan tidak ada ancaman terhadap kepentingan keamanan nasional kami atau kepentingan mitra dan sekutu kami di kawasan," kata Kirby kepada CNN.
"Tetapi negara-negara berlatih. Kami melakukannya sepanjang waktu. Kami akan memantau sebaik mungkin."
Latihan yang dijadwalkan berlangsung dari hari Rabu hingga Minggu ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China atas sejumlah isu.
Termasuk penolakan China untuk mengkritik Moskow atas invasi Ukraina dan dukungan berkelanjutan terhadap ekonomi Rusia.
AS dan sekutunya mengecam invasi tersebut, memberlakukan sanksi ekonomi yang merugikan pada Rusia, dan memasok senjata defensif ke Ukraina.
Iran dan AS menjadi musuh sejak berdirinya Republik Islam pada 1979 dan penyanderaan diplomat AS.
Baca Juga: China Murka dan Kecam Kesepakatan Terbaru AUKUS, Sebut Bakal Picu Perlombaan Senjata Nuklir
China mengirimkan kapal perusak rudal Nanning ikut serta dalam latihan yang berfokus pada pencarian dan penyelamatan di laut dan misi non-perang lainnya.
China memiliki satu-satunya pangkalan militer asing, lengkap dengan dermaga angkatan laut, di negara Afrika Horn Djibouti yang terletak di seberang Teluk Oman.
Ketiga negara tersebut mengadakan latihan serupa pada tahun lalu dan pada 2019, yang menunjukkan hubungan militer dan politik yang semakin kuat antara China dengan negara-negara yang sebagian besar dihindari oleh AS dan sekutunya.
Minggu lalu, China menjadi tuan rumah pembicaraan antara Iran dan rival utamanya di Timur Tengah, Arab Saudi, yang menghasilkan kesepakatan antara keduanya hari Jumat untuk mengembalikan hubungan diplomatik penuh setelah tujuh tahun tegang.
Sementara AS dan Arab Saudi memiliki ikatan militer dan politik yang sudah lama, hubungan mereka renggang sejak pembunuhan jurnalis berbasis AS Jamal Khashoggi pada 2018, seorang kritikus kepemimpinan kerajaan, dan pemotongan produksi oleh kartel minyak OPEC+ yang dituduh administrasi AS membantu Rusia.
Pembicaraan Iran-Arab Saudi yang diadakan oleh China menempatkannya dalam peran mediator yang tidak biasa dalam konflik regional, yang sepertinya ingin dimanfaatkan oleh Beijing di bawah "Inisiatif Keamanan Global" Presiden Xi Jinping.
"Envoi Khusus China Urusan Laut Merah dan Teluk Aden, Xue Bing pada Selasa 'lebih lanjut menegaskan kesiapan China bekerja dengan negara-negara di wilayah itu berkontribusi pada pembangunan regional yang damai dan membangun komunitas China-Afrika yang lebih dekat dengan masa depan bersama dengan menerapkan perspektif tersebut,'" Xinhua News Agency mengutipnya saat berkunjung ke Ethiopia.
China menentang "kompetisi geopolitik oleh kekuatan eksternal (dan) tidak berniat dan tidak akan berupaya mengisi apa yang disebut kekosongan atau membuat blok eksklusif," kata Xue.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Associated Press