Anak Umur 6 Tahun yang Tembak Gurunya di AS Tidak Dituntut, Ini Alasannya
Kompas dunia | 9 Maret 2023, 08:05 WIBRICHMOND, KOMPAS.TV - Pihak berwenang di kota Virginia tidak akan mengajukan tuntutan pidana kepada seorang anak berusia 6 tahun yang menembak gurunya. Hal ini dinyatakan oleh Jaksa setempat, Rabu (8/3/2023).
Tetapi Jaksa Howard Gwynn mengatakan kantornya belum memutuskan apakah ada orang dewasa yang akan dimintai pertanggungjawaban pidana dalam kasus ini.
Polisi Newport News, Amerika Serikat, menyatakan seorang anak berusia 6 tahun menembak gurunya dengan menggunakan pistol 9mm milik ibunya. Peristiwa ini terjadi pada 6 Januari lalu di Richneck Elementary School. Seorang pengacara ibu anak tersebut sebelumnya menyatakan bahwa senjata yang dibeli secara legal itu diamankan di rak lemari yang tinggi dan dikunci.
Gwynn menyatakan bahwa tuntutan kepada anak 6 tahun akan bermasalah karena dia tidak memiliki kompetensi untuk memahami sistem hukum dan arti dari istikah-istilah hukum. Dia juga menyatakan bahwa kejaksaan masih berfokus pada orang lain selain anak tersebut.
Baca Juga: Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Massal pada Pesta Ulang Tahun di Afrika Selatan
"Begitu kami menganalisis semua fakta, kami akan mendakwa setiap orang atau orang-orang yang kami yakini dapat dibuktikan tanpa ragu telah melakukan kejahatan," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.
Keputusan itu tidak mengejutkan. Meskipun di bawah hukum Virginia penuntutan pidana terhadap anak berumur 6 tahun dimungkinkan, namun para ahli hukum pidanya mengatakan sangat tidak mungkin seorang jaksa akan menuntut seorang anak.
Doktrin hukum umum yang dikenal sebagai "pembelaan bayi" menyatakan bahwa anak-anak di bawah 7 tahun tidak dapat dituntut atas kejahatan karena mereka terlalu muda untuk dapat membentuk niat kriminal.
Seorang hakim juga harus menemukan bukti bahwa anak tersebut kompeten untuk diadili, artinya dia dapat memahami proses hukum dan membantu pengacara yang membelanya.
“Anda harus dapat menunjukkan bahwa mereka memahami keseriusan, merencanakan, dan melaksanakannya,” kata Julie McConnell, seorang profesor hukum di University of Richmond.
“Akan sangat sulit untuk membuktikan bahwa anak berusia 6 tahun dapat memahami bahwa apa yang dia lakukan dapat memiliki konsekuensi permanen,” kata McConnell.
Dia menambahkan bahwa saat ini yang menjadi masalah utama bukanlah bagaimana kita meminta pertanggungjawaban anak tersebut, namun bagaimana kita bertanggung jawab sebagai masyarakat.
“Bagaimana kita mengatasi fakta bahwa sangat mudah bagi anak-anak untuk mendapatkan senjata?” ujarnya.
Polisi Newport News menyerahkan penyelidikan mereka ke kantor Kejaksaan pada bulan lalu. Kepala Polisi Steve Drew mengatakan pada bulan Februari bahwa dia memahami bahwa warga menginginkan transparansi dari kasus ini.
Drew menggambarkan mereka melakukan penyelidikan yang rumit, dengan melakukan wawancara dengan anak kelas 1 Sekolah Dasar, yang membutuhkan izin dari orang tua serta pendampingan dari psikolog anak.
Baca Juga: Penembakan Jurnalis di Florida Diduga Tembakan Acak, Motif Belum Diketahui
Anak laki-laki berusia 6 tahun, yang belum diketahui identitasnya, menembak guru kelas satu bernama Abby Zwerner saat dia sedang mengajar di dalam kelas.
Kepala polisi telah berulang kali menggolongkan penembakan itu sebagai penembakan disengaja. Drew mengatakan tidak ada peringatan dan tidak ada perlawanan sebelum anak itu mengarahkan pistol ke arah Zwerner dan menembakkan satu peluru, yang mengenai tangan dan dadanya.
Zwerner, 25, sempat meminta murid-muridnya keluar dari ruang kelas sebelum dilarikan ke rumah sakit. Dia dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit, kemudian melanjutkan perawatan dan pemulihan di rumah.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Associated Press