> >

Perang Rusia-Ukraina Memanas, Sekjen NATO: Bakhmut Bisa Jatuh dalam Hitungan Hari

Kompas dunia | 8 Maret 2023, 20:45 WIB
Ilustrasi. Sejumlah tentara Ukraina menembakkan howitzer ke arah pasukan Rusia di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Minggu, 5 Maret 2023. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut kota Bakhmut kemungkinan jatuh ke tangan pasukan Rusia dalam hitungan hari. Komentar Stoltenberg itu disampaikan seiring pertempuran yang memanas di Bakhmut belakangan ini. (Sumber: AP Photo/Libkos)

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut kota Bakhmut kemungkinan jatuh ke tangan pasukan Rusia dalam hitungan hari. Komentar Stoltenberg itu disampaikan seiring pertempuran yang memanas di Bakhmut belakangan ini.

Kota Bakhmut di Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk, Ukraina sendiri menjadi titik pertempuran tersengit di perang Rusia-Ukraina beberapa bulan belakangan. Komando Rusia dan tentara bayaran, Wagner Group dilaporkan terus mengirim unit ke kota tersebut.

"Apa yang kita lihat adalah Rusia menerjunkan lebih banyak tentara, lebih banyak kekuatan, dan apa yang menjadi kekurangan Rusia dalam hal kualitas ditambal dengan kuantitas," kata Stoltenberg ketika rapat dengan jajaran menteri pertahanan Uni Eropa di Stockholm, Swedia, Rabu (8/3/2023) dikutip The Guardian.

Baca Juga: Tentara Bayaran Rusia Klaim Sukses Rebut Bakhmut Timur, Zelenskyy Khawatir

"Mereka (Rusia) menderita kehilangan besar, tetapi pada saat bersamaan, kita tidak bisa mengesampingkan bahwa Bakhmut mungkin akan jatuh dalam beberapa hari ke depan," lanjutnya.

Meskipun demikian, Stoltenberg menekankan bahwa jatuhnya Bakhmut tidak akan menjadi titik balik perang Rusia-Ukraina. Sebagian pengamat menilai kota ini lebih berarti simbolis, kendati Kiev dan Moskow sama-sama menyebutnya berarti strategis.

"Itu (potensi jatuhnya Bakhmut) sekadar menyorot betapa kita tidak boleh meremehkan Rusia. Kita harus terus mendukung Ukraina," kata Stoltenberg.

Status Bakhmut sendiri sejauh ini tidak bisa diverifikasi secara independen. Wagner Group mengeklaim berhasil merebut bagian timur kota itu per Rabu (8/3). Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa jatuhnya Bakhmut akan membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk menyerbu kota-kota lain. Zelenskyy dan petinggi militer kota itu pun sepakat mempertahankan Bakhmut kendati semakin terdesak.

Baca Juga: Laporan Sementara Intelijen Barat: Pipa Nord Stream 2 Diduga Diledakkan Penyabot Ukraina

 

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU