Geger K-Pop: Kakao Tawar Mahal Saham SM Entertainment, Bertarung Sengit Dengan Hybe
Kompas dunia | 7 Maret 2023, 18:11 WIBHONG KONG, KOMPAS.TV — Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Kakao bertarung sengit dengan Hybe untuk menguasai saham mayoritas SM Entertainment. Hari Selasa (7/3/2023) Kakao dilaporkan meluncurkan tawaran pembelian saham hingga 35% dari agensi K-pop SM Entertainment dan menjadi pemegang saham terbesarnya, membuat pertarungan dengan perusahaan hiburan Hybe makin sengit untuk menjadi pengendali SM Entertainment.
Seperti laporan Associated Press, Selasa (7/3/2023), Kakao menawarkan harga sebesar 150.000 won per saham, setara dengan Rp1,9 juta, sehingga total nilai tawaran tersebut mencapai 1,25 triliun won atau setara hampir Rp15 triliun.
SM Entertainment, grup di balik grup K-pop seperti NCT dan aespa, sahamnya melonjak lebih dari 15% menjadi 149.700 won. Saat ini, Kakao menguasai sekitar 4,9% saham di SM.
Jika tawaran Kakao sukses, perusahaan tersebut akan mengendalikan sekitar 40% saham SM Entertainment dan berhasil menangkal upaya Hybe untuk mengendalikan kelompok usaha industri hiburan tersebut.
Eksekutif puncak SM Entertainment menyatakan dukungan untuk tawaran "ramah" dari Kakao dan menjelaskan perusahaan teknologi tersebut sebagai "mitra kerja sama strategis yang optimal" dalam sebuah pernyataan hari Selasa, (7/3/2023)
Tawaran ini muncul beberapa minggu setelah Hybe, perusahaan hiburan di balik sensasi global K-pop BTS, mengumumkan tawaran pembelian 25% saham SM Entertainment dengan harga 120.000 won per saham atau setara 1,5 juta rupiah, setelah memperoleh saham sebesar 14,8% di perusahaan tersebut dari pendiri SM, Lee Soo-man, yang saat ini terasing dari perusahaannya.
Hybe kini menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment dan berusaha meningkatkan kepemilikannya menjadi sekitar 40%.
Baca Juga: Kisruh Pencaplokan Saham Agensi Raksasa K-Pop HYBE dan SM Entertainment
Namun, para pemegang saham SM Entertainment tidak mendukung tawaran pembelian saham tersebut karena harga dianggap terlalu rendah. Setelah berakhirnya tawaran pembelian saham, Hybe saat ini punya sekitar 15,8% saham dari saingannya tersebut.
"Berbeda dengan Hybe, yang berusaha untuk mengendalikan Dewan Direktur SM melalui M&A (Merger dan Akuisisi) yang tidak bersahabat, Kakao menghormati tradisi dan identitas unik SM Entertainment dan akan memastikan operasi independen perusahaan serta aktivitas terus-menerus seniman SM," demikian pernyataan tersebut.
Eksekutif puncak SM Entertainment menyatakan keberatan terhadap upaya Hybe untuk meningkatkan kepemilikan di SM Entertainment, menggambarkannya sebagai upaya pengambilalihan yang tidak bersahabat dan menyatakan hal itu akan menyebabkan monopoli di industri hiburan Korea Selatan, sehingga mendorong biaya tinggi bagi para penggemar.
Perusahaan juga mengatakan seniman SM mungkin tidak akan menjadi prioritas jika Hybe mengendalikan perusahaan tersebut.
Secara gabungan, SM maupun Hybe menyumbang 70% dari pendapatan dari album dan musik digital di industri K-pop.
Penawaran Kakao dilakukan setelah SM Entertainment membatalkan kontrak untuk menerbitkan saham baru dan obligasi konversi dalam kesepakatan yang akan membuat Kakao menjadi pemegang saham terbesar kedua di SM Entertainment dengan kepemilikan saham sebesar 9,05%.
Keputusan tersebut diambil setelah Pengadilan Seoul memenangkan gugatan Lee yang telah mengajukan injeksi terhadap kesepakatan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press