> >

Korea Selatan Siap Balas Provokasi Korea Utara

Kompas dunia | 5 Maret 2023, 11:17 WIB
Tentara Korea Selatan berpatroli di sepanjang pagar kawat berduri di Paju, Korea Selatan, dekat perbatasan dengan Korea Utara, Minggu, 26 September 2021. (Sumber: Associated Press)

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Selatan mengungkapkan mereka siap untuk membalas provokasi Korea Utara, yang membuat perang Korea terancam dimulai lagi.

Hal tersebut diungkapkan media lokal Korea Selatan, Sabtu (4/3/2023), jelang latihan gabungan Korea Selatan dengan Amerika Serikat (AS).

Latihan gabungan Korea Selatan dan AS akan dimulai pada 13 Maret mendatang.

Dikutip dari Anadolu Agency, Kantor Berita Yonhap menegaskan militer Korea Selatan telah bersiap menembakkan artileri ke “zona penyangga” di Utara.

Baca Juga: Mantan Mertua Abby Choi Bisa Bebas Jika Sisa Jasad Mutilasi Tak Ditemukan, Hanya akan Didenda

Itu menjadi balasan jika Pyongyang melanggar perjanjian pengurangan ketegangan militer antar-Korea 2018 dengan lebih dulu menembak “zona penyangga” di Selatan.

Pernyataan dari sumber militer tersebut muncul menjelang latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS, yang terus mendapat kecaman dari Korea Utara.

Padahal kedua Korea telah menandatangani perjanjian yang dikenal sebagai perjanjian 19 September, yang menyerukan penghentian semua aktivitas militer yang bermusuhan di antara mereka.

Kesepakatan itu dicapai setelah pertemuan antara mantan Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pada 2018.

Pyongyang sendiri melanggar perjanjian 19 September dengan menembakkan artileri ke “zona penyangga” maritim antara kedua Korea sebanyak 13 kali tahun lalu.

Selain itu, Korea Utara juga mengirim rudal melewati Garis Batas Utara (NLL) di Laut Timur pada November lalu.

Baca Juga: Cara Jitu Bos Narkoba Thailand Hindari Kejaran Polisi, Operasi Plastik Jadi “Pria Tampan Korea”

Pada saat itu, militer Korea Selatan menanggapi provokasi dengan latihan militer gabungan, namun tidak ada tindakan balasan yang sepadan.

Meski begitu, Menteri Pertahanan Lee Jong-sup mengatakan kepada parlemen bahwa militer akan mengambil tindakan ofensif jika perlu, dengan menegaskan Korea Selatan seharusnya tidak menjadi satu-satunya negara yang memenuhi kesepakatan 19 September.

Perang Korea sendiri terjadi pada 1950 hingga 1953, di mana Korea Selatan dan Korea Utara menjalani gencatan senjata.

Hingga saat ini perang tersebut sebenarnya belum berakhir, karena kedua negara masih dalam posisi melakukan gencatan senjata.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU