Malangnya Gajah Ini, Alami Kerusakan Tulang Punggung Permanen Usai 25 Tahun Ditunggangi Wisatawan
Kompas dunia | 27 Februari 2023, 16:49 WIBBANGKOK, KOMPAS.TV - Seekor gajah di Thailand mengalami kerusakan tulang punggung permanen, buah dari 25 tahun ditunggangi wisatawan.
Menunggangi gajah sendiri di Thailand merupakan sebuah atraksi yang memancing perhatian wisatawan.
Meski begitu, advokasi binatang sudah memiunta praktek ini dihentikan karena dianggap keterlaluan dan melukai gajah.
Salah satu konsekuensi terburuk dari praktik ini dialami gajah yang dinamai Pai Lin.
Yayasan Sahabat Satwa Liar Thailand (WFFT) telah merilisi foto mengenai kondisi Pai Lin, yang telah mereka selamatkan dan kini mereka rawat.
Dikutip dari World of Buzz, Senin (27/2/2023), foto tersebut memperlihatkan tulang punggung Pai Lin yang telah rusak permanen setelah 25 tahun menjadi gajah tunggangan.
Bahkan, Pai Lin dilaporkan dipaksa untuk memberikan tunggangan sampai 6 turis di saat bersamaan.
“Dari foto itu, Anda bisa melihat bagaimana tulang punggung Pai Lin, yang seharusnya bulat secara alami dan dinaikkan, namun kini tulang masuk ke dalam dan menurun karena beban berat dari pekerjaan masa lalunya,” bunyi pernyataan WFFT.
Menurut WFFT perubahan fisik seperti yang terlihat di Pai Lin biasa terjadi bagi gajah tunggangan.
“Karena mereka sering menghabiskan satu hari penuh membawa beban mahout (pawang) mereka, kelompok Turis dan howdah (kursi) yang berat,” tambahnya.
Baca Juga: Taliban Buru Kombatan ISIS, Bunuh 2 Orang dan Tangkap 1 Anggota di Tempat Persembunyian
“Tekanan terus menerus pada tubuh mereka dapat merusak jaringan dan tulang di punggung, menyebabkan kerusakan fisik yang tak dapat diperbaiki pada tulangt punggung mereka,” tambahnya.
Pai Lin sendiri saat ini masih memiliki bekas luka dari titik tekanan lama.
Direktur Proyek WFFT, Tom Taylor menambahkan ketika gajah diketahui karena ukuran dan kekuatannya, tulang belakang mereka tak secara alami didesain untuk menahan beban, saat tulang mereka menjulur ke atas.
“Kami merilis foto dari Pai Lin kami yang luar biasa dan temannya untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana raksasa lembut ini dapat menderita sebagai bagian dari industri tunggangan,” tuturnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : World of Buzz