> >

China Tawarkan Diri Damaikan Rusia dan Ukraina, Joe Biden: Tak Rasional

Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2023, 15:41 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) berjalan bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam kunjungan dadakannya ke Kiev, Ukraina, Senin, 20 Februari 2023. Biden mengkritik tawaran proposal perdamaian dari China untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina. (Sumber: Kantor Pers Kepresidenan Ukraina via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengkritik tawaran proposal perdamaian dari China untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina. Politikus 80 tahun itu menilai "tak rasional" bagi China untuk merundingkan akhir perang Rusia-Ukraina.

China sendiri telah menawarkan proposal berisi 12 poin untuk menghentikan peperangan. Beijing mengaku menginginkan gencatan senjata yang komprehensif hingga perdamaian Rusia-Ukraina terwujud.

"Putin (presiden Rusia) mengelu-elukan itu (proposal perdamaian China), jadi bagaimana itu bisa menjadi sesuatu yang bagus," kata Biden kepada ABC News, Jumat (24/2/2023), dikutip The Guardian.

"Ide bahwa China hendak merundingkan hasil akhir sebuah perang yang sangat tidak adil bagi Ukraina itu sesuatu yang tidak rasional," lanjutnya.

Baca Juga: Zelenskyy Ingin Bertemu Xi Jinping, Mulai Sambut Baik Proposal China untuk Penyelesaian Perdamaian

Sebelumnya, pada Jumat (24/2), China menawarkan rencana perdamaian Rusia-Ukraina dan mendesak masing-masing pihak agar menyepakati deeskalasi gradual. Pemerintahan Xi Jinping juga memperingatkan agar tidak ada penggunaan senjata nuklir.

Proposal perdamaian itu disampaikan otoritas Beijing usai diplomat senior China, Wang Yi, mengunjungi Moskow pada pekan ini. Kendati menentang invasi ke negara lain, China secara resmi tidak menyalahkan Rusia atas invasi ke Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut dengan hati-hati proposal perdamaian China. Zelenskyy menyebut rencana perdamaian hanya bisa disepakati jika berisi tuntutan Rusia meninggalkan Ukraina.

Zelenskyy berharap China menghendaki "perdamaian adil" yang berarti tidak memasok senjata ke Rusia. 

"Saya melakukan yang terbaik untuk mencegah hal tersebut terjadi (pengiriman senjata China ke Rusia). Ini adalah prioritas nomor satu," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Moskow dan Beri Bantuan Rp30 T ke Kiev

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Guardian


TERBARU