Korban Tewas Akibat Gempa Turkiye dan Suriah Capai 47.000 Orang Lebih
Kompas dunia | 24 Februari 2023, 08:34 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat gempa besar yang melanda sebagian Turkiye dan Suriah pada 6 Februari lalu terus meningkat. Peningkatan terus terjadi terutama karena semakin banyak jenazah yang dikeluarkan dari puing bangunan yang hancur. Korban tewas gabungan di Turkiye dan Suriah kini mencapai 47.244 orang.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyatakan, korban jiwa di Turkiye sendiri telah mencapai 43.556 orang.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun penyiaran pemerintah TRT pada Rabu malam, Soylu mengatakan tim sedang menyisir dua bangunan di provinsi Hatay, yang merupakan wilayah paling terdampak gempa. Pencarian dilakukan untuk mencari jenazah lebih lanjut.
Sedangkan operasi pencarian korban di wilayah lain di Turkiye telah dihentikan.
Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Ucapkan Terima Kasih ke Tim INASAR RI Bantu Korban Gempa
Sementara itu, Menteri Lingkungan dan Urbanisasi Turkiye, Murat Kurum menyatakan sejauh ini terdapat 164.000 bangunan runtuh atau sangat rusak sehingga harus dihancurkan.
Sedangkan di Suriah, puluhan ribu keluarga saat ini masih berlindung di dalam mobil atau di tenda. Mereka belum berani menempati bangunan permanen karena khawatir akan terjadinya gempa bumi susulan.
Seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (24/2/2023) bantuan mulai berdatangan di wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah. Pesawat yang membawa bantuan dari Bahrain telah mendarat di Damaskus.
Baca Juga: Laporan dari Turkiye: Pencarian Korban Gempa Masih Berlanjut, Suhu Dingin Jadi Kendala Besar
Beberapa kerajaan di Teluk dalam beberapa tahun terakhir telah mencoba mencairkan hubungan dengan Presiden Suriah Bashar Assad. Sebelumnya, sejak tahun 2011 banyak negara menghindari Suriah karena tindakan brutalnya ketika menghadapi pengunjuk rasa.
Selain Bahrain, negara lain yang telah mengirimkan bantuan kepada Suriah adalah Arab Saudi dan Mesir.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Associated Press