Bos Tentara Bayaran Rusia Sebut Menteri Pertahanan dan Panglima Militer 'Pengkhianat', Kenapa?
Krisis rusia ukraina | 22 Februari 2023, 05:15 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin menuding Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dan panglima militer Rusia, Jenderal Valery Gerasimov terlibat "pengkhianatan tingkat tinggi."
Prigozhin menuduh petinggi militer Rusia sengaja membuat tentara bayaran kelaparan dan menolak mengirim amunisi.
Tuduhan itu diutarakan Prigozhin dalam sebuah pesan audio yang diedarkan pada Selasa (21/2/2023). Secara emosional, Priogozhin menuduh tindakan Shoigu dan Gerasimov sengaja untuk "menghancurkan" pasukan Wagner.
Baca Juga: AS Sebut 30.000 Lebih Tentara Bayaran Rusia dari Kelompok Wagner Terbunuh dan Cedera di Ukraina
Prigozhin menuding Shoigu dan Gerasimov memerintahkan bawahannya untuk tidak menyuplai pasukan Wagner dengan amunisi dan tidak menyediakan transportasi udara. Wagner sendiri selama ini diterjunkan ke medan tempur yang berat di Ukraina.
"Ini bisa dianggap pengkhianatan tingkat tinggi tepat ketika Wagner berjuang di Bakhmut, kehilangan ratusan pejuang setiap hari," kata Prigozhin dikutip Associated Press.
Klaim Prigozhin tersebut tidak bisa segera diverifikasi secara independen. Pihak militer Rusia sendiri belum berkomentar mengenai tuduhan itu.
Pernyataan emosional Prigozhin dinilai menunjukkan tensi panas antara pasukan Wagner dengan militer Rusia yang sudah ada sejak lama. Undang-undang Rusia melarang perusahaan militer swasta, tetapi Vladimir Putin menjadikan Wagner bagian penting dalam invasi ke Ukraina.
Beberapa bulan belakangan, Prigozhin berulangkali mengkritik petinggi militer Rusia. Ia menyebut pejabat-pejabat militer Rusia inkompeten.
Akan tetapi, kendati Prigozhin bersuara nyaring, Vladimir Putin tetap menunjukkan kepercayaan ke Gerasimov dengan menaruh tongkat komando seluruh pasukan Rusia di Ukraina sejak bulan lalu.
Sejumlah kalangan menganggap kebijakan Putin itu sebagai upaya menyingkirkan Prigozhin, sekutu dekat sang presiden.
Baca Juga: Dinilai Semakin Terlibat dalam Perang di Ukraina, Rusia Panggil Duta Besar AS
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press