> >

BNPB Dirikan RS Lapangan di Turki, Inasar Sisir Korban

Kompas dunia | 14 Februari 2023, 22:33 WIB
Pembuatan rumah sakit lapangan Indonesia di Hassa, Provinsi Hatay, selatan Turki, Selasa (14/7/2023). (Sumber: Kompas TV)

HASSA, KOMPAS.TV - Tim bantuan kemanusiaan di Indonesia telah tiba di Turki dan bersiap menggelar operasi di wilayah terdampak gempa. Per Selasa (14/2/2023), Badan Nasional Penanggulangan Bencana tengah mempersiapkan rumah sakit lapangan sedangkan Tim SAR Indonesia (Inasar) bergabung dalam upaya pencarian korban.

Menurut laporan jurnalis Kompas TV di lapangan, Cindy Permadi dan Bondan Wicaksono, BNPB dan tim medis mendirikan rumah sakit lapangan di Hassa, Provinsi Hatay, selatan Turki. Hatay sendiri merupakan salah satu daerah terdampak paling parah gempa 7,8M pada Senin (6/2) pekan lalu.

Sementara itu, tim Inasar dipusatkan di Antakya untuk membantu proses penyisiran korban.

Salah satu koordinator BNPB di Hassa, Bambang menuturkan, tim Inasar di Antakya akan menyisir daerah-daerah yang sebelumnya ditandai dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Baca Juga: Menlu Retno: 500 WNI Terdampak Gempa Turki, 128 Orang Telah Dievakuasi

Selain itu, kata Bambang, operasi Inasar akan menyesuaikan kebutuhan otoritas setempat. Pasalnya, ia menyebut masih banyak titik yang belum tersentuh operasi evakuasi usai gempa.

Mengenai rumah sakit lapangan, Bambang menyebut lokasi dipilih setelah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Ia menyebut rumah sakit lapangan Indonesia antinya akan memberikan layanan pemeriksaan, rawat jalan, hingga rawat inap dengan kapasitas 14 bed.

"Jadi di sini nanti kan ada berbagai sumber daya dari Indonesia dan juga dari NGO. Kami di sini akan memberikan pelayanan terintegrasi dengan rumah sakit lapangan yang sedang kita siapkan,” kata Bambang kepada Kompas TV.

Indonesia sendiri membawa sekitar 120 personel emergency and medical team ke Hassa. Berbagai bantuan logistik dan medis juga diterjunkan, tak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari berbagai lembaga lain.

Sementara itu, salah satu tim medis di Hassa, Dita, menuturkan pihaknya membawa berbagai dokter spesialis ke Turki. Di antaranya adalah dokter bedah ortopedi, dokter bedah umum, spesialis obstetri dan ginekologi, bidan, ahli anastesi, dan ahli penyakit dalam.

Tim bantuan Indonesia juga membawa serta epidemiolog, pakar kesehatan lingkungan, pakar sanitasi, serta dokter subspesialis hewan dan tumbuhan beracun.

"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat terkait dampak kesehatan dari bencana gempa di Hassa. Ketua tim kami sedang di dinas kesehatan untuk asesmen terkait dampak dan populasi terdampak di Hassa,” kata Dita.

Korban jiwa akibat gempa yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2) pekan lalu terhitung melebihi 37.000 orang per Selasa (14/2). Korban jiwa kemungkinan bertambah seiring masih berlangsungnya operasi pencarian.

Baca Juga: Inilah 10 Gempa Bumi Paling Mematikan di Abad 21, Gempa Turki dan Suriah Salah Satunya


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU