> >

Misteri Hamilnya Monyet yang Tinggal Sendirian di Kandang Kebun Binatang Akhirnya Terkuak!

Kompas dunia | 10 Februari 2023, 17:29 WIB
Momo, siamang yang hamil secara misterius dan kemudian melahirkan anak meski tinggal sendirian di kandangnya di Kebun Binatang dan Taman Botani Kujukushima, Nagasaki, Jepang. (Sumber: CNN)

NAGASAKI, KOMPAS.TV - Seekor monyet yang tinggal sendirian di kandang sebuah kebun binatang di Jepang, hamil secara misterius.

Momo, siamang tangan putih berusia 12 tahun, membuat penjaganya di Kebun Binatang dan Taman Botani Kujukushima di Nagasaki, kaget pada Februari 2021.

Ketika itu, ia diketahui melahirkan seekor anak meski tinggal sendiri di kandangnya tanpa ditemani monyet jantan.

Namun, seperti dilansir CNN, Jumat (10/2/2023), para penjaga kebun binatang meyakini telah menemukan jawaban atas keanehan tersebut.

Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah: PMI Beri Donasi USD100.000 dan Kirim Tim Dokter

Dua tahun setelah kejadian tersebut, berdasarkan tes DNA yang dilakukan para petugas kebun binatang, misteri di balik ayah bayi siamang tersebut akhirnya terkuak.

Hasil tes menunjukkan, ayah bayi tersebut adalah Ito, siamang jantan berusia 34 tahun, yang kandangnya berdekatan dengan Momo saat ia hamil.

Penjaga kebun binatang meyakini Momo dan Ito berhasil melakukan hubungan intim melalui lubang kecil di pelat baja di antara kandang mereka.

Lubang tersebut diketahui memiliki diameter berukuran 9 milimeter.

Pihak kebun binatang mengatakan bayi monyet yang belum diberi nama itu saat ini memiliki berat 2 kg, dan tumbuh dengan sehat dalam perawatan Momo.

“Ini adalah kehidupan berharga yang lahir ke dunia. Kami akan melanjutkan menjaganya dengan baik, dan berharap ia akan memiliki kehidupan yang panjang dan sehat,” tutur Wakil Direktur Kebun Binatang Hideki Hisano.

Baca Juga: Rusia Serang Zaporizhzhia 17 Kali dalam Sejam, Infrastruktur Energi Jadi Target

Siamang merupakan monyet berukuran kecil, tetapi mampu mengeluarkan suara yang nyaring dan telah berkembang menjadi bahasa yang rumit.

Mereka juga mampu berayun dari cabang ke cabang dengan kecepatan hingga 35 mil per jam.

Ada puluhan jenis siamang yang berasal dari sebagian Asia, mulai dari timur laut India hingga China, dan sampai ke Kepulauan Kalimantan.

Populasi siamang di alam liar semakin berkurang dan telah terdaftar sebagai spesies terancam punah pada Persatuan Konservasi Alam Internasional karena habitatnya terancam oleh aktivitas manusia seperti penggundulan hutan, pertambangan, dan pembangunan jalan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : CNN


TERBARU