Update Gempa Turki dan Suriah: Rakyat Palestina Laksanakan Salat Gaib, Korban Tewas Tembus 2.300
Kompas dunia | 7 Februari 2023, 00:41 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Warga Palestina melakukan salat gaib untuk para korban gempa Turki dan Suriah di Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur, Tepi Barat, Senin (6/2/2023). Jumlah korban jiwa akibat gempa pada Senin pagi, menurut Anadolu Agency, sudah menembus 2.300.
Menurut seorang reporter Anadolu, ratusan jemaah Palestina ikut dalam salat gaib tersebut.
Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki bagian tenggara dan Suriah bagian utara pada Senin pagi, menewaskan sedikitnya 2.300 orang dan melukai ribuan lainnya.
Sementara ribuan orang diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki.
Ratusan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka di Suriah akibat gempa tersebut, menurut angka dari Kementerian Kesehatan rezim Suriah dan Pertahanan Sipil Suriah.
AFAD mengatakan gempa terjadi pada pukul 4.17 pagi (0117 GMT) dan berpusat di distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras, Turki.
Gempa juga merobohkan ratusan bangunan dan menjebak penduduk di bawah gundukan puing atau lantai yang rusak, seperti dilaporkan Associated Press, Senin malam WIB.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, Senin malam, mengatakan bencana separah ini terjadi "sekali dalam seratus tahun" dan negaranya harus bersiap menghadapi jumlah kematian yang meningkat di atas 1.541 kematian yang dihitung sejauh ini. Angka tersebut belum termasuk korban tewas di Suriah.
Oktay juga mengatakan sekitar 145 gempa susulan telah dicatat setelah gempa mematikan pada Senin pagi, dengan tiga gempa berkekuatan lebih dari 6,0.
Baca Juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Jumlah Korban Jiwa Capai 2.300 Lebih
Pihak berwenang khawatir jumlah korban tewas akan meningkat lebih lanjut karena tim penyelamat melacak melalui logam dan beton yang kusut untuk mencari korban selamat di wilayah yang dilanda lebih dari satu dekade perang saudara di Suriah dan diperparah oleh krisis pengungsi.
Warga tersentak dari tidurnya akibat gempa menjelang fajar pada Senin dan bergegas keluar di tengah hujan dan salju untuk menghindari puing-puing yang berjatuhan. Sementara mereka yang terjebak berteriak minta tolong.
Gempa susulan besar, termasuk yang hampir sekuat gempa awal, terus mengguncang.
Gempa susulan yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, bahkan membuat penduduk Damaskus, ibu kota Suriah, bergegas ke jalan. Gempa juga dirasakan hingga Kairo di Mesir dan Beirut di Lebanon.
Provinsi Kahramanmaras berada di atas garis patahan utama dan sering diguncang oleh gempa bumi. Sekitar 18.000 tewas dalam gempa bumi yang sama kuatnya yang melanda wilayah barat laut Turki pada 1999.
Survei Geologi AS (USGS) mengukur gempa pada Senin dini hari berkekuatan 7,8M dengan kedalaman 18 kilometer (11 mil).
Beberapa jam kemudian, gempa berkekuatan 7,5 melanda wilayah yang berjarak 100 kilometer lebih dari episentrum gempa pertama pada pagi hari.
Guncangan kedua pada sore hari itu menyebabkan sebuah apartemen bertingkat roboh menghadap ke jalan di kota Sanliurfa, menjatuhkan puing-puing dan menimbulkan kepulan debu saat para penonton berteriak, menurut rekaman video dari tempat kejadian.
Baca Juga: Detik-Detik Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Turki!
Orhan Tatar, seorang pejabat dari badan manajemen bencana Turki, mengatakan itu adalah gempa baru. Tetapi Yaareb Altaweel, seorang seismolog dari USGS, mengatakan gempa pada sore hari itu dianggap sebagai gempa susulan karena terjadi di garis patahan yang sama dengan yang pertama.
Ribuan bangunan dilaporkan runtuh di wilayah luas yang terbentang dari kota Aleppo dan Hama di Suriah hingga Diyarbakir di Turki, lebih dari 330 kilometer ke arah timur laut.
Sebuah rumah sakit runtuh di kota pesisir Mediterania, Iskenderun. Tetapi jumlah korban tidak segera bisa diketahui, kata Oktay.
Kerusakan parah seperti itu biasanya menyebabkan jumlah korban jiwa yang signifikan, tetapi suhu yang sangat dingin dapat memperburuk keadaan, dan mengurangi jangka waktu untuk menyelamatkan orang yang selamat yang masih terperangkap, kata Dr. Steven Godby, pakar bahaya alam di Universitas Nottingham Trent, Inggris, seperti dilaporkan Associated Press.
Dia menambahkan, upaya penyelamatan akan semakin sulit di daerah yang dilanda perang saudara di Suriah.
Stasiun televisi Turki menayangkan layar terbagi menjadi empat atau lima, menampilkan liputan langsung dari upaya penyelamatan di provinsi yang paling parah terkena dampak.
Di kota Kahramanmaras, tim penyelamat menarik dua anak hidup-hidup dari puing-puing, dan salah satunya terlihat terbaring di tandu di tanah bersalju.
Menteri Pendidikan Turki mengatakan sekolah di 81 provinsi negara itu akan ditutup hingga 13 Februari 2023 menyusul gempa mematikan yang terjadi.
Sebelumnya, sekolah-sekolah telah ditutup selama dua minggu karena badai salju dan rencananya akan dibuka pada Senin depan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Anadolu/Associated Press