> >

Tentara Israel Tembak Mati Lima Warga Palestina Anggota Hamas di Tepi Barat

Kompas dunia | 6 Februari 2023, 20:49 WIB
Darah menodai lantai di lokasi serangan tentara Israel di kamp pengungsi Aqabat Jabr Tepi Barat di Jericho, Senin, 6 Februari 2023. Pasukan Israel membunuh lima pria bersenjata Palestina dalam serangan di kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki hari Senin (6/2/2023). Pertumpahan darah terbaru di kawasan itu kemungkinan akan semakin memperburuk ketegangan. (Sumber: AP Photo/Nasser Nasser)

AQABAT JABR, KOMPAS.TV — Pasukan Israel menembak mati lima pria Palestina yang dituding bersenjata dan terkait dengan kelompok militan Islam Hamas, dalam serangan di kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki hari Senin (6/2/2023) seperti laporan Associated Press.

Pertumpahan darah terbaru di wilayah itu dipandang akan semakin memperburuk ketegangan antara Israel dan Palestina.

Kantor presiden Palestina menyebut kekerasan itu sebagai kejahatan, mendesak Amerika Serikat untuk menekan Israel agar menahan serangannya. 

Militer Israel mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk menangkap sel militan yang melakukan serangan penembakan yang gagal di sebuah restoran di permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Kekerasan itu memperpanjang salah satu periode paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Tepi Barat dan terjadi selama minggu-minggu pertama pemerintahan baru sayap kanan jauh Israel, yang berjanji akan mengambil sikap keras terhadap Palestina.

Militer Israel mengatakan sedang beroperasi di kamp pengungsi Aqabat Jabr untuk menangkap tersangka di balik serangan penembakan yang gagal bulan lalu di sebuah restoran Tepi Barat, di mana penyerang diduga gagal menyerang pasukan Israel gara-gara kerusakan senjata.

Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Ikut Demonstrasi Tolak Reformasi Hukum Israel, Termasuk Eks Perdana Menteri

Dagangan pengungsi Palestina di Jericho Tepi Barat yang ditinggal akibat penyerbuan tentara Israel yang menewaskan 5 anggota Hamas hari Senin (6/2/2023). (Sumber: AP Photo/Nasser Nasser)

Para penyerang kemudian melarikan diri dari tempat kejadian, kata militer Israel, menambahkan mereka adalah anggota Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan juga memiliki kelompok di Tepi Barat.

Militer Israel mengatakan sedang mencari sel militan di balik penembakan yang kata mereka menyembunyikan diri di dalam sebuah rumah di kamp pengungsi. Selama pencarian, pasukan bertemu dengan orang-orang bersenjata dan baku tembak meletus. Militer mengatakan beberapa pria bersenjata yang tewas terlibat dalam percobaan serangan di restoran tersebut.

"Pemerintah Israel yang baru melanjutkan rangkaian kejahatannya terhadap rakyat Palestina kami," kata sebuah pernyataan dari kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Di Aqabat Jabr, selongsong peluru bertebaran di lantai berlumuran darah di lokasi baku tembak. Bekas peluru menembus pintu dan pecahan kaca dari jendela pecah berserakan di tanah.

Jihad Abu al-Assal, gubernur Jericho dan Lembah Yordan, mengatakan militer masih menahan jenazah orang-orang bersenjata itu. 

Tanpa akses ke jenazah, Kementerian Kesehatan Palestina belum bisa segera memastikan kematian tersebut, hanya mengatakan bahwa tiga orang terluka, salah satunya kritis.

Baca Juga: Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir Ancam Warga Palestina Dihukum Mati dengan Kursi Listrik

Pengunjuk rasa di Jericho, Tepi Barat, (6/2/2023). Pasukan Israel membunuh lima pria bersenjata Palestina dalam serangan di kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki hari Senin, (6/2/2023) (Sumber: AP Photo/Nasser Nasser)

Berbicara di sebuah acara di lokasi serangan penembakan Palestina yang mematikan baru-baru ini, Netanyahu mengkonfirmasi laporan sebelumnya oleh pejabat keamanan Israel bahwa lima pria bersenjata tewas.

Hamas mengatakan kelima dari mereka yang tewas adalah anggota sayap bersenjatanya. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kekerasan itu akan dibalas dengan tanggapan setara.

“Orang-orang kami dan perlawanan mereka tidak akan menunda diri dalam menanggapi kejahatan ini,” katanya.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah serangan sebelumnya di kamp Aqabat Jabr, yang terletak di dekat kota Jericho, Palestina, sebuah oasis gurun di daerah Tepi Barat yang jarang terjadi kerusuhan seperti itu, di mana pasukan juga mencari para tersangka.

Sejak penembakan di pemukiman terdekat, militer Israel memblokir akses ke beberapa jalan menuju Jericho, penutupan kota yang berada di bawah kondisi semi-blokade, mengganggu sektor usaha dan menciptakan kemacetan selama berjam-jam di pos pemeriksaan yang bahkan mempengaruhi pasukan keamanan Palestina, seperti ditunjukkan rekaman yang dilaporkan Associated Press.

Kekerasan hari Senin terjadi beberapa hari setelah serangan militer Israel di kamp pengungsi Jenin menewaskan 10 warga Palestina, sebagian besar militan tetapi juga seorang perempuan tua berusia 61 tahun. Keesokan harinya, serangan penembakan Palestina di luar sinagoga Yerusalem timur menewaskan tujuh orang, termasuk seorang anak berusia 14 tahun.

Baca Juga: Situasi Israel-Palestina Memanas, Washington: Kedua Pihak Mohon Tenang!

Pengunjuk rasa di Jericho, Tepi Barat. Pasukan Israel membunuh lima pria bersenjata Palestina dalam serangan di kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki hari Senin, (6/2/2023) (Sumber: AP Photo/Nasser Nasser)

Tentara Israel meningkatkan serangan hampir setiap malam di Tepi Barat yang diduduki sejak serangkaian serangan mematikan Palestina di Israel musim semi lalu. Selama setahun terakhir dari penggerebekan yang meningkat, Jericho tetap menjadi semacam kota gurun yang sepi, terhindar dari banyak kekerasan.

Otoritas Palestina, sebagai pembalasan atas penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, mengumumkan penghentian koordinasi keamanan dengan Israel.

Hampir 150 warga Palestina tewas tahun lalu di Tepi Barat dan Yerusalem timur, menjadikannya tahun paling mematikan di wilayah tersebut sejak 2004, menurut data kelompok HAM Israel B'Tselem. 

Sejak awal tahun ini, 41 warga Palestina telah tewas di wilayah tersebut. Serangan Palestina terhadap Israel menewaskan sekitar 30 orang pada tahun 2022.

Tentara Israel mengatakan sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah militan. Tetapi para pemuda pelempar batu yang memprotes penyerangan dan lainnya yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah dibunuh.

Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967 sementara Palestina berupaya menjadikan wilayah-wilayah itu untuk negara merdeka yang mereka rencanakan akan terwujud.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU