CIA Ungkap Xi Jinping Perintahkan Pejabat Militer China Bersiap Invasi Taiwan, Rencananya pada 2027
Kompas dunia | 5 Februari 2023, 11:56 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - CIA mengungkapkan pejabat militer China telah diperintahkan untuk bersiap melakukan invasi ke Taiwan.
CIA mengonfirmasikan berdasarkan intelijen terkait Presiden China, Xi Jinping, terungkap bahwa militer China dipersiapkan untuk bergerak ke Taiwan pada 2027.
Direktur CIA, William Burns, mengungkapkan mereka meyakini Xi Jinping akan mendorong invasi Taiwan, meski perang Rusia dan Ukraina masih tidak menentu.
“Penilaian kami di CIA adalah saya tak akan meremehkan ambisi Xi terkait Taiwan,” kata Burns dikutip dari Daily Star.
Baca Juga: Youtuber Korea Utara Ungkap Kegembiraan Kehidupan di Negeri Rezim Kim Jong-Un, Pakar Skeptis
Ia juga mencatat bahwa hubungan China dan Rusia tak memiliki batas.
Burns pun menegaskan akan menjadi kesalahan bagi sekutu Barat Ukraina jika meremehkan hubungan kedua negara.
“Saya pikir akan menjadi kesalahan untuk meremehkan komitmen bersama ata hubungan kerja sama itu,“ katanya.
Burns juga mengatakan rencana Xi Jinping melakukan invasi pada 2027, bukan berarti pasti akan dilakukan pada saat itu juga.
“Tetapi itu adalah pengingat akan keseriusan dari fokus dan ambisinya,” lanjutnya.
Ambisi tersebut telah membuat khawatir anggota milter AS, bahkan salah satu petinggi di jajaran atas merasa invasi kemungkinan akan terjadi pada 2025.
“Saya harap saya salah, tetapi firasat saya mengatakan kita mungkin bertempur (dengan China) pada 2025,” kata Jenderal Angkatan Udara AS, Mike Minihan.
Baca Juga: AS Akhirnya Tembak Balon Mata-Mata China, Jatuh di Laut
Pernyataan ini muncul setelah semakin mesranya hubungan antara China dan Rusia.
China sempat mengungkapkan akan melakukan strategi invasi ke Taiwan, yang sama dengan strategi invasi Rusia ke Ukraina.
Xi Jinping memang terus mengembuskan keinginannya untuk reunifikasi China dan Taiwan.
Meski Taiwan menegaskan mereka merupakan wilayah dengan pemerintahan sendiri, China hingga kini masih merasa pemerintahan kepulauan tersebut masih milik mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Daily Star