Penelitian Terbaru: Mamalia Jantan Ini Rela Tidak Tidur demi Seks, Kini Terancam Punah
Kompas dunia | 2 Februari 2023, 03:05 WIBBRISBANE, KOMPAS.TV - Quoll utara jantan disebut rela mengorbankan waktu istirahat demi seks. Penelitian terbaru menyimpulkan bahwa perilaku reproduksi seperti demikian kemungkinan menjadi alasan banyak hewan asli Australia mati muda.
Perilaku seks quoll utara jantan tersebut dibahas dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science. Melansir The Guardian, Rabu (1/2/2023), studi ini menyimpulkan bahwa quoll jantan hanya memanfaatkan 8 persen waktu untuk beristirahat, sedangkan quoll betina 24 persen.
Penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan Australia ini berupaya menjawab mengapa quoll utara jantan umumnya kawin hingga mati dalam satu musim. Sedangkan quoll betina hanya bereproduksi sekali, tetapi bisa hidup hingga empat tahun.
Quoll utara, berstatus vulnerable (rentan) di Australia, adalah mamalia terbesar yang diketahui berperilaku semelparitas. Semelparitas adalah strategi reproduksi ketika suatu organisme mati usai kawin.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Kemungkinan Inti Bumi Sudah Berputar ke Arah Berlawanan, Pertanda Apa Ini?
Dalam penelitian ini, tim ilmuwan mengumpulkan data dari tujuh ekor quoll jantan dan enam quoll betina. Mereka mendata quoll dengan memasangkan akselerometer selama tujuh pekan musim kawin.
Data menunjukkan bahwa quoll utara jantan juga lebih sering bergerak dibanding beristirahat. Dua ekor jantan yang dilacak tim ini tercatat berkelana sejauh 10,4km dan 9,4km. Bagi manusia, jarak itu sama dengan 35-50km jalan kaki.
"Pejantan menginvestasikan banyak energi demi mencari betina, karena itulah bagaimana mereka memaksimalkan output reproduktif. Namun, mereka juga tidak beristirahat," kata dr. Christofer Clemente, salah satu penulis studi ini sekaligus dosen ekofisiologi binatang di Universitas California Selatan AS.
Walaupun mengukur waktu istirahat, peneliti tidak bisa menyimpulkan apakah quoll utara jantan mati massal karena kurang tidur. Terdapat penyebab kematian lain yang mungkin, di antaranya mati kelelahan, tidak bisa menghindari perkelahian, atau lelah hingga lebih mudah dimangsa.
"Pada akhir musim kawin, quoll-quoll ini terlihat suram. Bulu-bulu mereka rontok, mulai tidak bisa merawat diri, kehilangan berat badan, dan mereka selalu bertengkar satu sama lain," kata Clemente.
Baca Juga: Jepang Memulai Penelitian untuk Hasilkan Energi Listrik dari Salju
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Guardian