Kisah Runtuhnya Sistem Kesehatan Inggris, Pasien Darurat Menunggu 11 Jam hingga Ambulans Datang
Kompas dunia | 1 Februari 2023, 03:05 WIBBaca Juga: Protes Kenaikan Upah yang Tak Sebanding Inflasi, 25 Ribu Pekerja Ambulans Inggris Mogok Massal
Charlotte Walker, kepala operasi Leicestershire di Layanan Ambulans East Midlands, seperti dikutip Anadolu mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kami sangat menyesal tidak dapat menjangkau pasien lebih cepat."
Dia mengatakan penundaan itu sedang diselidiki, tetapi layanan itu mengalami "tingkat panggilan darurat yang mengancam jiwa dan serius" dan bekerja "untuk memprioritaskan pasien yang paling sakit dan terluka paling parah."
Kisah-kisah seperti itu secara teratur muncul di media Inggris, bersaksi tentang krisis mendalam di NHS yang disebabkan oleh langkah-langkah penghematan dan konsekuensi dari pandemi.
Pada akhir tahun lalu, pasien panggilan ambulans yang diklasifikasikan sebagai kategori 2, yang meliputi serangan jantung dan stroke, menunggu rata-rata 90 menit sampai bantuan tiba.
Karena masalah mengatur perawatan lebih lanjut, banyak pasien kemudian tinggal di rumah sakit lebih lama dari yang diperlukan, menggunakan tempat tidur yang dibutuhkan untuk pendatang baru.
Di Inggris, hampir satu dari lima ambulans menunggu lebih dari setengah jam di pintu rumah sakit untuk menurunkan pasien.
Itulah yang terjadi pada Jackie, menurut layanan ambulans regional, yang kendaraannya tertahan di Leicester Royal Infirmary, yang jaraknya hampir 30 kilometer.
Baca Juga: Ambulans dan Paramedis Mogok Massal, Pemerintah Inggris Nasihati Warga: Jangan Mabuk-mabukan!
'Tidak dapat diterima'
"Sejak apa yang terjadi pada Ibu, saya sekarang melihatnya setiap hari di media sosial," kata Mathew.
"Saat kita duduk di sini sekarang, orang-orang akan berada dalam situasi putus asa, menunggu ambulans dan harus menunggu berjam-jam ... dan itu tidak dapat diterima."
Perawat dan staf ambulans mengadakan beberapa aksi mogok untuk memprotes kondisi ini dan menuntut pembayaran yang lebih baik, dengan pemogokan bersama pada 6 Februari.
Perdana Menteri Rishi Sunak mempresentasikan rencana baru untuk mengurangi tekanan, mengumumkan NHS akan mendapatkan 800 ambulans baru dan 5.000 tempat tidur rumah sakit baru.
Mathew, yang mengatakan dia tidak ingin memikirkan apakah ibunya masih hidup jika dia dirawat lebih cepat, mendesak para politisi untuk mengatasi masalah ini secara langsung.
"Kami membutuhkan pembicaraan lintas partai untuk menyelesaikan masalah ini," katanya, "Ini adalah kehidupan nyata orang-orang. Orang-orang benar-benar menderita, keluarga hancur karena apa yang terjadi."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Anadolu