> >

Prancis dan Belanda Tidak Tutup Kemungkinan Kirim Jet Tempur ke Ukraina, Namun Belum ada Permintaan

Krisis rusia ukraina | 31 Januari 2023, 13:45 WIB
Presiden Prancis mengatakan Prancis tidak mengecualikan pengiriman jet tempur, PM Belanda katakan jet tempur untuk Ukraina tidak tabu namun belum ada permintaan (Sumber: AP Photo)

DEN HAAG, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron hari Senin, (30/1/2023) mengatakan,  Prancis tidak mengecualikan pengiriman jet tempur ke Ukraina, tetapi menetapkan beberapa persyaratan sebelum langkah signifikan semacam itu dapat diambil.

Prancis telah mengirim sistem pertahanan udara, unit peluncur roket, meriam, dan peralatan militer lainnya ke Ukraina dan telah berjanji untuk mengirim kendaraan pengintai dan tempur lapis baja, tetapi berhenti mengirimkan tank tempur atau persenjataan yang lebih berat.

Ditanya pada konferensi pers di Den Haag pada hari Senin apakah Prancis mempertimbangkan untuk mengirim pesawat tempur, Macron mengatakan “tidak ada yang dikecualikan” selama kondisi tertentu terpenuhi.

Seperti laporan Associated Press, Selasa, (31/1/2023), di antara syarat-syarat itu: penyediaan peralatan semacam itu tidak akan mengarah pada peningkatan ketegangan atau digunakan “untuk menyentuh tanah Rusia,” dan pengiriman itu tidak akan “melemahkan kapasitas tentara Prancis,” kata Macron.

Dia juga mengatakan Ukraina harus secara resmi meminta pesawat tersebut. Dia mencatat akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov yang sedang berkunjung di Paris hari Selasa, (31/1/2023).

Di Washington, ketika ditanya oleh seorang reporter pada hari Senin apakah pemerintahannya mempertimbangkan untuk mengirim jet tempur F16 ke Ukraina, Presiden AS Joe Biden menjawab "tidak". 

Wakil penasihat keamanan nasional Biden, Jon Finer, mengatakan dalam wawancara MSNBC pekan lalu bahwa AS akan membahas jet tempur "dengan sangat hati-hati" dengan Ukraina dan sekutunya.

Pada minggu-minggu pertama perang, pemerintahan Biden melihat proposal di mana Polandia akan memasok Ukraina dengan MiG-29 dan pada gilirannya menerima F-16 Amerika untuk menutupi kosongnya jet tempur mereka. Pilot Ukraina dilatih untuk menerbangkan jet tempur era Soviet.

Baca Juga: AS Tegaskan Tidak akan Berikan F-16 ke Ukraina, Prancis dan Australia Siap Bikin Peluru Artileri

Presiden AS Joe Biden tegaskan tidak akan berikan F-16 untuk Ukraina, sementara Prancis dan Australia akan bikin peluru artileri untuk disumbangkan ke Ukraina (Sumber: Polish Armed Forces/Piotr ysakowski)

Ide itu akhirnya dibatalkan setelah Polandia melontarkan ide pengiriman MiG-29 ke pangkalan udara AS di Jerman. Pejabat Pentagon mengatakan pada saat itu prospek pesawat tempur yang berangkat dari pangkalan yang digunakan oleh AS dan NATO tidak dapat dilakukan.

Pejabat Ukraina meningkatkan permintaan senjata yang lebih berat dari sekutu Barat untuk memukul mundur pasukan Rusia.

Di pihak Macron, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan sejauh ini Ukraina belum secara resmi meminta jet tempur F16 Belanda. 

Rutte bersikap hati-hati setelah menteri luar negeri Belanda mengatakan kepada anggota parlemen awal bulan ini bahwa "tidak ada pantangan" untuk mengirim pesawat tempur.

“Tidak ada pembicaraan tentang pengiriman F-16 ke Ukraina. Tidak ada permintaan,” kata Rutte hari Senin. Tidak ada "tabu, tapi itu akan menjadi langkah yang sangat besar."

“Sangat penting bagi kami untuk terus mendukung Ukraina dan bahwa Ukraina menyampaikan kepada kami apa yang mereka butuhkan,” kata Rutte.

Dia menyambut baik pengumuman Jerman dan AS baru-baru ini tentang pengiriman tank ke Ukraina .

“Sebagai Belanda, kami akan terus melihat apa yang bisa kami lakukan,” kata Rutte. “Kami tidak punya tank Leopard 2, kami menyewanya. Kami telah mengatakan jika itu membantu kami siap untuk membelinya dan menyebarkannya. Mungkin lebih baik menggunakan Leopard 2 sewaan itu di tempat lain. … Apapun yang berhasil.”

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU