Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Massal pada Pesta Ulang Tahun di Afrika Selatan
Kompas dunia | 30 Januari 2023, 15:20 WIB
GQEBERHA, KOMPAS.TV - Polisi Afrika Selatan meluncurkan perburuan terhadap dua tersangka penembakan di suatu pesta ulang tahun di Kwazakele, Gqeberha, Eastern Cape, yang menewaskan delapan orang pada Minggu (29/1/2023) petang waktu setempat.
France24 melaporkan, awalnya tujuh orang tewas dan empat lainnya luka-luka setelah dua pria bersenjata memasuki sebuah rumah pada Minggu malam di pinggiran Kwazakhele, di mana seorang pria sedang merayakan ulang tahunnya.
Begitu masuk rumah, dua orang tersebut langsung menembaki para tamu. Salah satu orang yang terluka kemudian meninggal di rumah sakit.
Polisi mengatakan pemilik rumah termasuk di antara korban yang meninggal.
“Tujuh orang, tiga wanita dan empat pria, terluka parah sementara empat orang lainnya mengalami luka tembak dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan," kata juru bicara kepolisian Priscilla Naidu.
Belum ada penangkapan yang dilakukan dan motif serangan itu belum diketahui. Namun polisi langsung melakukan perburuan.
Nomthetheleli Mene, kepala polisi Provinsi Eastern Cape, mengutuk pembunuhan itu sebagai "pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan manusia".
Baca Juga: 15 Tewas dalam Penembakan Massal di Kedai Minum-Minum di Soweto Afrika Selatan
Sementara itu, Menteri Kepolisian Bheki Cele dijadwalkan memimpin suatu delegasi ke Gqeberha pada Senin (30/1/2023).
"Jenderal Bheki Cele dan komisaris nasional SAPS (Dinas Kepolisian Afrika Selatan) Jenderal Fannie Masemola akan memimpin delegasi berbagai ahli ke TKP penembakan massal," kata polisi Athlenda Mathe.
Penembakan massal yang dilakukan oleh dua orang itu terjadi antara pukul 17:15 dan 17:30 waktu setempat pada Minggu di sebuah rumah di Kwazakele, Gqeberha, kata SAPS dalam sebuah pernyataan.
Investigasi terhadap kemungkinan motif serangan itu sedang berlangsung. Polisi belum menyebutkan nama para korban, namun memastikan pemilik rumah termasuk di antara mereka.
Penembakan biasa terjadi di Afrika Selatan, yang memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, dipicu oleh kekerasan geng dan alkohol.
Afrika Selatan tahun lalu mengalami serangkaian penembakan yang menewaskan lebih dari 20 orang di bar yang berbeda di pinggiran kota kelas pekerja di Johannesburg dan di timur kota Pietermaritzburg.
Baca Juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Amerika Serikat, 3 Tewas dan 4 Orang Kritis
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/France24/Eyewitness News South Africa