Saling Serang Rudal Israel-Palestina Kembali Terjadi, Buntut Serbuan ke Jenin
Kompas dunia | 27 Januari 2023, 12:30 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Saling serang dengan rudal kembali terjadi antara Palestina dengan Israel hari Kamis, (26/1/2023). Seperti laporan France24, Jumat, (27/1/2023), kelompok perlawanan Palestina di Gaza hari Jumat menembakkan dua roket dari Jalur Gaza menuju Israel selatan yang dicegat oleh pertahanan rudal, dan Israel kemudian melakukan serangan di Gaza.
Kebakaran lintas-perbatasan terjadi setelah serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel hari Kamis di mana pasukan Israel membunuh 10 warga Palestina di Kamp Pengungsi Jenin, seorang di antarnya adalah nenek berusia 61 tahun.
Serangan Israel terhadap Palestina itu adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir.
Roket semalam memicu sirene di komunitas Israel dekat perbatasan dengan Gaza, memperingatkan warga untuk berlindung. Tidak ada laporan korban cedera dari serangan tersebut.
Channel 12 Israel menyiarkan cuplikan rudal pencegat Israel yang diluncurkan ke langit malam di atas kota Ashkelon, sekitar 12 km utara Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok militan Islam Hamas.
Beberapa jam kemudian, militer Israel mengatakan mereka melakukan serangan ke Gaza. Saksi Palestina mengatakan pesawat Israel menyerang kamp pelatihan Hamas. Tidak ada cedera yang dilaporkan.
Ketegangan berkobar setelah pasukan komando Israel membunuh tujuh pria bersenjata dan tiga warga sipil, seorang di antaranya lansia berusia 61 tahun selama serangan di kota Jenin.
Baca Juga: Israel Serbu Kamp Pengungsi di Jenin, Bunuh 9 Warga Palestina Termasuk Nenek Berusia 61 Tahun
Hamas dan kelompok militan yang lebih kecil Jihad Islam menjanjikan tanggapan, tetapi tidak ada klaim segera atas tembakan roket tersebut.
Setelah kekerasan Jenin, Otoritas Palestina mengatakan mereka mengakhiri koordinasi keamanannya dengan Israel, sebuah pengaturan yang sebelumnya secara luas mendapat pujian karena membantu menjaga ketertiban di Tepi Barat dan mencegah serangan terhadap Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak ingin memanaskan situasi, meskipun ia memerintahkan pasukan keamanan untuk waspada.
Pejabat AS, PBB dan Arab berbicara dengan faksi Israel dan Palestina untuk mencoba menjaga bentrokan di Jenin, di antara wilayah Tepi Barat yang berkali-kali menjadi sasaran operasi militer Israel yang intensif, agar tidak memicu konfrontasi yang lebih luas.
Kekerasan meningkat sejak serangkaian serangan jalanan Palestina yang mematikan di Israel Maret dan April lalu.
Kebuntuan diplomatik yang hadir membantu menggalang dukungan Palestina untuk Hamas dan Jihad Islam, yang menolak hidup berdampingan dengan Israel, sementara pemerintah sayap kanan baru Netanyahu termasuk anggota yang menentang kenegaraan Palestina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/France24