Keraguan Barat Kirim Tambahan Senjata Disorot, Bikin Lebih Banyak Rakyat Ukraina Terbunuh
Krisis rusia ukraina | 22 Januari 2023, 08:51 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyoroti keraguan Barat mengirim tambahan senjata ke Ukraina.
Penasihat Zelenskyy Mykhailo Podolyak mengungkapkan hal itu membuat lebih banyak rakyat Ukraina terbunuh.
“Setiap hari keterlambatan adalah kematian bagi warga Ukraina,” tulis Podolyak di Twitter dikutip dari BBC, Sabtu (21/1/2023).
Baca Juga: Internal Rusia Panas, Pemimpin Chechnya Ngamuk usai Muncul Rumor Tentara Berjanggut Bakal Dihukum
Pernyataan Podolyak ini muncul setelah permintaan Ukraina agar Jerman mengirimkan tank Leopard 2, yang dibutuhkan untuk menghadapi senjata tempur Rusia.
Pembicaraan pun dilakukan kedua belah pihak, Jumat (20/1/2023) yang oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov dikatakan pembicaraan masih berlanjut.
Pada pertemuan itu, Jerman mengungkapkan kesepakatan untuk memasok lebih banyak kendaraan lapis baja, sistemn pertahanan udara dan amunisi.
Sebelumnya, keputusan untuk mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina sempat menjadi perdebatan.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius mengungkapkan opini terkait memasok Leopard 2 ke Ukraina telah terbagi.
Namun, Pistorius membantah telah memblokade pengiriman Leopard 2 dari negara lainnya ke Ukraina.
Di bawah Hukum Ekspor Jerman, negara yang ingin memasok Leopard, seperti Polandia dan Finlandia, tak bisa melakukannya hingga Berlin memberikan persetujuan.
Baca Juga: Kelompok Tentara Bayaran Wagner: Mayat Tentara Ukraina di Soledar akan Dikembalikan
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy memuji rekan NATO atas bantuan militernya.
Namun, ia menegaskan bahwa Ukraina masih harus berjuang untuk pasokan tank moderen.
“Setiap hari kita semakin yakin bahwa tak ada alternatif lain, bahwa keputusan mengenai tank harus dibuat,” ujarnya.
Kebanyakan tank yang dimilikiUkraina berasal dari era Uni Soviet, dan kalah banyak dari kemampuan tempur Rusia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC