Mantan Pasukan Khusus SEAL AS Tewas di Ukraina, Jadi Warga AS ke-6 yang Gugur Bela Kiev
Krisis rusia ukraina | 21 Januari 2023, 20:39 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Seorang mantan pasukan khusus SEAL Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dilaporkan tewas di Dnipro, Ukraina pada pekan ini. Washington menyebut pria itu bertempur di Ukraina tidak dalam kapasitas resmi.
Melansir Associated Press, Sabtu (21/1/2023), kombatan itu bernama Daniel W. Swift, mantan perwira pertama AL AS. Seorang sumber dari otoritas AS menyebut Swift tewas karena luka-luka yang dideritanya di Dnipro.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui bagaimana kondisi tewasnya Swift. Belum diketahui juga apakah jasadnya telah dibawa keluar dari Ukraina.
Baca Juga: Elon Musk Sayangkan Kesiapan AS Dukung Serangan Ukraina ke Krimea, Sebut akan Bahayakan Dunia
Pihak AL AS menyatakan bahwa Swift desersi dari satuan tugasnya di San Diego, negara bagian California, pada Maret 2019 lalu. Tidak diketahui bagaimana pria ini bisa bergabung dalam pertempuran di Ukraina.
"Kami tidak bisa berspekulasi mengapa seorang mantan angkatan laut AS bisa berada di Ukraina," demikian bunyi pernyataan AL AS.
Swift diketahui bergabung ke angkatan laut AS pada 2005 silam. Ia kemudian ditugaskan ke unit pasukan khusus SEAL pada 2007.
Pada 2014, ia meninggalkan militer tetapi bergabung kembali pada 2015. Swift lalu masuk ke unit SEAL lagi pada 2016.
SEAL merupakan kesatuan pasukan khusus utama AL AS. Satuan ini umumnya ditugaskan untuk menjalankan operasi penangkapan atau eksekusi tingkat tinggi serta mengumpulkan informasi intelijen di wilayah musuh.
Komando Khusus Angkatan Laut AS sendiri disebut telah mencabut keanggotaan Swift di SEAL. Setelah desersi, Swift disebut pernah bekerja sebagai polisi dan menulis buku.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Washington menyarankan warganya untuk tidak ikut bertempur di Ukraina. Pada Februari 2022 lalu, sekitar 6.000 orang menghubungi Kedutaan Besar Ukraina di Washington untuk menanyakan syarat menjadi relawan perang.
Lebih dari setengahnya ditolak menjadi relawan karena kurangnya pengalaman militer, memiliki catatan kriminal, atau dianggap tidak siap menjalankan tugas.
Meskipun demikian, diketahui terdapat orang Amerika yang menjadi kombatan asing untuk membantu Kiev. Selain menjadi kombatan, ada juga orang Amerika yang menjadi relawan organisasi penyalur bantuan atau organisasi hak asasi manusia.
Sejauh ini, diketahui ada enam orang Amerika yang tewas membela Ukraina dalam pertempuran.
Baca Juga: Ukraina Diinvasi Rusia, Prancis Genjot Anggaran Pertahanan Jadi 400 Miliar Euro untuk 2024-2030
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press