Bersih-bersih Pejabat Tinggi Korea Utara, Rezim Kim Jon Un Tak Hanya Butuh Kesetiaan
Kompas dunia | 12 Januari 2023, 14:35 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara disebut melakukan “pembersihan” pejabat tingginya, setelah mantan Menteri Luar Negeri Ri Yong-ho dilaporkan menghilang.
pakar Korea Utara, Evans Revere menyebut bahwa bukti kesetiaan tak cukup untuk rezim kepemimpinan Kim Jong-un.
Pekan lalu muncul laporan bahwa Ri telah dieksekusi mati oleh Kim Jong-un.
Padahal, Ri berperan penting dalam pertemuan antara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2018 hingga 2019.
Baca Juga: Iran Ancam Media "Charlie Hebdo" Karena Hina Khamenei, Malah Balik Ditantang
Meski laporan bahwa Ri telah dieksekusi mati tak bisa dikonfirmasikan, mantan Duta Besar Korea Utara untuk Inggris itu telah menghilang dari mata publik sejak dua tahun lalu, yang membuat nasibnya tak diketahui.
Ri terakhir kali terlihat saat pertemuan Komite Pusat Partai Buruh pada Desember 2019.
Terakhir kali ia disinggung oleh media Korea Utara adalah pada April 2020, ketika dicopot dari Komite Urusan Negara, badan pembuat keputusan Korea Utara.
Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) mengungkapkan pada 5 Januari bahwa Ri telah dibersihkan, namun menambahkan bahwa mereka tak yakin apakah ia telah dieksekusi atau beluim.
Menurut pakar Korea Utara, Evans Revere yang juga mantan penjabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), pembersihan Ri akan mengejutkan banyak orang di Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Pasalnya, Ri dipandang sebagai diplomat terhormat dan bantuan setia kepada Kim Jong-un.
“Jika Ri yong-ho telah dibersihkan, dan kemungkinan ia telah dieksekusi maka itu akan mengirimkan gelombang kejutan terhadap diplomat penting DPRK,” tutur sosok yang memiliki banyak pengalaman bernegoasiasi dengan Korea Utara itu dikutip dari Voice of America.
Revere pun menegaskan ketakutan jelas melanda pejabat Korea Utara, karena kesetiaan saja tidak cukup bagi Kim Jing-un.
Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Hukum 4 Pelajar Korea Utara Kerja Paksa, Gegara Gunakan Dialek Korea Selatan
“Jika seseorang yang menonjol, setia dan cakap seperti Ri dapat disingkirkan, maka nasib yang sama dapat menimpa siapa pun dalam hierarki Korea Utara saat ini,” ujarnya.
“Saya menduga beberapa diplomat Korea Utara saat ini bertanya-tanya tentang masa depan mereka sendiri dan mempertimbangkan pilihan mereka,” lanjut Revere.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih era Trump, John Bolton menegaskan kemungkinan Ri “dibersihkan” karena Kim Jong-un tak puas dengan pertemuan di Hanoi, Vietnam.
“Ini mungkin karena sarannya, prediksi atas apa yang terjadi di Hanoi, dan bukan apa pun yang dilakukannya sendiri. Sangat berbahaya memiliki karier di dekatnya (Kim),” katanya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Voice of America