> >

WHO Dukung Pemakaian Masker untuk Penerbangan Jarak Jauh di Tengah Lonjakan sub-Varian Baru Covid-19

Kompas dunia | 11 Januari 2023, 01:05 WIB
Petugas bandara Charles de Gaulle sedang menangani penumpang asal China pada 1 Januari lalu. Negara-negara harus mempertimbangkan untuk merekomendasikan penumpang memakai masker pada penerbangan jarak jauh untuk melawan subvarian Omicron terbaru dari Covid-19 (Sumber: Straits Times)

Lainnya termasuk sistem pemantauan air limbah di sekitar titik masuk, seperti bandara.

Baca Juga: China Buka Perbatasan di Tengah Badai Covid-19, Ratusan Ribu Warga Hong Kong Bersiap Masuk

Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 memicu kekhawatiran para ilmuwan setelah virus penyebab Covid-19 itu menyebar cepat di Amerika Serikat pada Desember. (Sumber: Los Angeles Times)

XBB.1.5 adalah keturunan lain dari Omicron, varian virus penyebab Covid-19 yang paling menular dan sekarang dominan secara global. Ini adalah cabang dari XBB, pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober, yang merupakan rekombinasi dari dua subvarian Omicron lainnya.

Kekhawatiran tentang XBB.1.5 yang memicu serentetan kasus baru di AS dan sekitarnya meningkat bersamaan dengan lonjakan kasus Covid-19 di China, setelah negara tersebut beralih dari kebijakan "nol Covid" bulan lalu.

Menurut data yang dilaporkan oleh WHO awal bulan ini, analisis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menunjukkan dominasi sublineage Omicron BA.5.2 dan BF.7 di antara infeksi yang didapat secara lokal.

Banyak ilmuwan - termasuk dari WHO - percaya bahwa China kemungkinan besar tidak melaporkan tingkat sebenarnya dari wabahnya.

Lebih dari selusin negara - termasuk Amerika Serikat - menuntut tes Covid dari para pelancong dari China.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU