Polisi Belgia Sita Hampir 110 ton Kokain Tahun 2022, Terbesar di Eropa
Kompas dunia | 10 Januari 2023, 19:13 WIBHari Senin, seorang gadis berusia 11 tahun terbunuh setelah penyerang melepaskan tembakan ke sebuah rumah, dalam penembakan yang oleh walikota Antwerp Bart De Wever disebut sebagai dugaan "penyelesaian masalah" antar geng.
"Perang narkoba sedang berlangsung," kata De Wever kepada TV lokal.
Jaksa Belgia mengatakan selama lima tahun terakhir, mereka mencatat lebih dari 200 insiden kekerasan terkait narkoba, terutama penyerangan dan peledakan yang dilemparkan ke rumah-rumah.
Dan geng-geng, termasuk yang disebut "Mocro Maffia" yang berasal dari komunitas asal Maroko di Belanda, menjadi lebih berani dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan September tahun lalu, pengamanan ditingkatkan di sekitar Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne setelah empat tersangka Belanda ditangkap karena diduga berencana untuk menculiknya.
Baca Juga: Italia Sita 4,3 Ton Kokain Milik Kartel Teluk, 'Kelompok Narkoba Terpenting di Kolombia'
Anjing pelacak dan pasukan katak polisi dikerahkan di terminal peti kemas Antwerpen dan Rotterdam, tetapi pihak berwenang khawatir mereka hanya mencegat 10 persen kargo ilegal.
Pada pengumuman terpisah di Belanda, pihak berwenang Belanda mengungkapkan narkoba yang disita di pelabuhan mereka pada tahun 2022 punya nilai jual 3,5 miliar euro.
Para penyelundup tampaknya membagi kiriman mereka menjadi paket-paket yang lebih kecil, mungkin untuk menyebarkan risiko intersepsi, tetapi penyitaan terbesar adalah kumpulan ikan beku seberat 2,8 ton dari Ekuador.
Geng narkoba Eropa bekerja sama dengan pemasok Amerika Latin untuk mendatangkan kokain, terutama dari Panama, Kolombia, Paraguay, Brasil, dan Ekuador. Dari pelabuhan, kokain tersebut diangkut dengan truk ke seluruh Eropa.
Ini adalah salah satu penghasil uang terbesar dari kejahatan terorganisir.
Badan pengawas obat-obatan Eropa memperkirakan pada tahun 2020 bahwa pasar kokain ritel Uni Eropa bernilai antara 7,7 miliar dan 10,5 miliar euro.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/France24