> >

Uni Emirat Arab Umumkan akan Mengajarkan Holocaust di Sekolah Dasar dan Menengah

Kompas dunia | 9 Januari 2023, 19:07 WIB
Uni Emirat Arab akan mulai mengajarkan tentang Holocaust di kelas sejarah di sekolah dasar dan menengah di seluruh negeri, kata kedutaan besar Uni Emirat Arab di Amerika Serikat (Sumber: AP Photo)

Pengumuman oleh UEA juga datang setelah UEA dan negara-negara Arab lainnya mengutuk seorang menteri ultranasionalis Kabinet Israel karena mengunjungi situs suci Yerusalem untuk pertama kalinya sejak pemerintahan sayap kanan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjabat.

Situs itu, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount dan bagi Muslim sebagai Masjid al-Aqsa, adalah situs tersuci dalam Yudaisme, rumah bagi Kuil alkitabiah kuno. Saat ini, terdapat Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.

Sejak Israel merebut situs tersebut pada tahun 1967, orang Yahudi diizinkan untuk berkunjung tetapi tidak berdoa di sana.

Baca Juga: Jerman Kecam Keras Pernyataan PM Palestina tentang Holocaust saat Konferensi Pers bersama PM Jerman

Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menyambut perdana menteri Israel di Abu Dhabi. Keduanya dilaporkan membahas upaya memajukan arsitektur regional dan urusan regional lain yang dirahasiakan (Sumber: Israeli Government Press Office via AP)

Menurut Ensiklopedia Brittanica, Holocaust orang Yahudi di Eropa adalah pembunuhan sistematis yang disponsori negara terhadap enam juta laki-laki, perempuan, dan anak-anak Yahudi dan jutaan lainnya yang bukan Yahudi oleh Nazi Jerman dan kolaboratornya selama Perang Dunia II.

Orang Jerman menyebut ini "solusi terakhir untuk pertanyaan soal kaum Yahudi".

Orang Yahudi berbahasa Yiddish dan orang-orang yang selamat pada tahun-tahun setelah pembebasan mereka menyebut pembunuhan massal kaum Yahudi itu sebagai urban, kata yang digunakan untuk menggambarkan penghancuran Kuil Pertama di Yerusalem oleh orang Babilonia tahun 586 SM dan penghancuran Kuil Kedua oleh Romawi pada tahun 70 M.

Sho ah ("Bencana") adalah istilah yang disukai oleh orang Israel dan Prancis, terutama setelah film dokumenter film Claude Lanzmann tahun 1985 dengan judul itu.

Itu juga disukai oleh orang-orang yang berbicara bahasa Ibrani dan oleh mereka yang ingin lebih khusus tentang pengalaman Yahudi atau yang tidak nyaman dengan konotasi religius dari kata Holocaust.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU