Duta Besar Rusia: AS Melancarkan Perang Proksi Melawan Rusia dengan Dukung Penjahat Nazi di Kiev
Krisis rusia ukraina | 6 Januari 2023, 12:35 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov menegaskan AS telah melancarkan perang proksi melawan Rusia.
Ia mengungkapkan pengiriman senjata AS ke Kiev dengan dalih pertahanan sudah menjadi sesuatu yang tak bisa lagi dipertanyakan
Menurutnya hal itu mengonfirmasi bahwa AS sama sekali tak mencoba mendengar banyak seruan untuk mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan berbahaya itu.
Pernyataan Antonov berkaitan dengan keputusan pemerintah AS mengirimkan kendaraan tempur Bradley ke Ukraina.
Baca Juga: Putin Perintahkan Gencatan Senjata, Zelenskyy Yakin Itu Kedok untuk Hentikan Kemajuan Ukraina
“Akhirnya menjadi jelas bagi seluruh komunitas internasional bahwa pada 2014, AS telah melancarkan perang proksi nyata melawan Rusia dengan mendukung penjahat Nazi di Kiev,” tuturnya dikutip dari TASS.
“Setiap pembicaraan tentang sifat pertahanan senjata yang dipasok ke Ukraina, telah lama menjadi tak masuk akal,” katanya.
Antonov menegaskan bahwa komunitas internasional tak boleh tidak peduli.
Apalagi dengan fakta mantan Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan Presiden Prancis, Francois Hollande mengakui bahwa perjanjian Minsk memberikan waktu untuk meningkatkan kemampuan militernya.
Baca Juga: Giliran Jerman akan Kirim Tank Angkut Pasukan dan Sistem Rudal Pertahanan Udara Patriot ke Ukraina
“Mengingat hubungan dekat antara Washington dan Berlin, menjadi9 jelas bahwa Barat di bawah kepemimpinan AS hanya menipu negara kiita dan mulai dengan sengaja melemahkan Rusia jauh lebih awal dari 24 Februari 2022,” tuturnya.
Antonov menambahkan semua tindakan AS termasuk keputusan mengalokasikan paket bantuan militer baru untuk Kiev, menunjukkan Washington tak menginginkan penyelesaian politik di Ukraina.
“Seharusnya tak ada yang meragukan siapa yang memikul tanggung jawab untuk memperpanjang konflik ini,” ujarnya.
“Semua tindakan Pemerintah (AS) menunjukkan kurangnya keinginan untuk penyelesaian politik,” lanjutnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : TASS