> >

Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Serukan Gencatan Senjata selama Natal Pekan Ini, Kiev Melengos

Kompas dunia | 5 Januari 2023, 23:42 WIB
Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill hari Kamis (5/1/2023) menyerukan gencatan senjata saat perayaan Natal selama 36 jam di Ukraina pada akhir pekan ini. Tetapi, seruannya tampaknya tidak akan membawa terobosan apa pun dalam menghentikan perang. (Sumber: AP Photo)

"Kami tidak punya indikasi Presiden Putin mengubah rencana dan tujuannya untuk Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Oslo.

Sekutu Barat Ukraina memperbarui sumpah untuk tetap mendukung Kiev selama diperlukan untuk mengalahkan Rusia.

Dalam janji bantuan militer terbaru, Kementerian Pertahanan Prancis berencana segera berunding dengan mitranya dari Ukraina tentang pengiriman kendaraan tempur lapis baja.

Kepresidenan Prancis mengatakan ini akan menjadi pertama kalinya jenis penghancur tank beroda buatan Barat ini dikirim ke militer Ukraina.

Baca Juga: 6 Abad Pemerintahan Utsmaniyah Turki di Yunani Terungkap dari Manuskrip Kuno Biara Kristen Ortodoks

Manuskrip kuno biara ortodoks Pantokratos di gunung Athos, Yunani Utara. Temuan dokumen Kekhalifahan Utsmaniyah mengungkap serba-serbi pemerintahan Islam di negeri Kristen Ortodoks Yunani. (Sumber: AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Juga, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Kendaraan Tempur Bradley, kendaraan tempur lapis baja menengah yang dapat berfungsi sebagai pengangkut pasukan, dapat dikirim ke Ukraina.

Pertempuran di Ukraina semakin menjadi perang hancur-hancuran dalam beberapa pekan terakhir, saat musim dingin tiba.

Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina hari Kamis mengatakan sedikitnya lima warga sipil tewas dan delapan lainnya cedera di seluruh negeri akibat penembakan Rusia dalam 24 jam sebelumnya.

Pertempuran intens yang sedang berlangsung untuk kota timur Bakhmut telah menyebabkan 60 persen kota hancur, kata Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko, Kamis.

Pasukan Ukraina menahan gerak maju Rusia, tetapi pasukan Kremlin menghantam kota dengan penembakan tanpa henti selama berbulan-bulan.

Merebut kota di wilayah Donbas, kawasan industri luas yang berbatasan dengan Rusia, tidak hanya akan memberi Putin keuntungan besar di medan perang setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran, tetapi juga akan merusak jalur pasokan Ukraina dan membuka jalan bagi pasukan Moskow untuk maju terus menuju Ukraina yang penting. benteng di Donetsk.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU