> >

Libya Temukan Kuburan Massal Belasan Orang di Wilayah Bekas Kekuasaan ISIS

Kompas dunia | 2 Januari 2023, 17:02 WIB
Ilustrasi. Bendera Libya dipajang dalam peringatan Hari Revolusi di Tripoli, 18 Februari 2022. Komisi Orang Hilang Libya menemukan 18 mayat di sebuah kuburan massal di lokasi yang sebelumnya menjadi daerah kekuasaan ISIS, Minggu (1/1/2023). (Sumber: Yousef Murad/Associated Press)

TRIPOLI, KOMPAS.TV - Komisi Orang Hilang Libya menemukan 18 mayat di sebuah kuburan massal di lokasi yang sebelumnya menjadi daerah kekuasaan ISIS.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (1/1/2023), otoritas Libya melaporkan kuburan massal ini ditemukan di daerah Sabaa, Sirte, di bagian tengah Libya.

Kedelapanbelas mayat itu kemudian dibawa ke rumah sakit setempat. Sampel tulang-belulang dikumpulkan untuk keperluan identifikasi.

Sirte, tempat kelahiran diktator Muammar Khadafi, dikuasai milisi ISIS pada 2015-2016 ketika Libya menjadi daerah konflik.

Baca Juga: Pengadilan Libya Jatuhkan Hukuman Mati bagi 17 Orang Teroris Anggota ISIS

ISIS, juga Al-Qaida, mendapat pijakan di Libya yang kaya minyak seiring kekacauan usai pemberontakan tahun 2011 yang kemudian melibatkan intervensi NATO.

ISIS diusir dari Sirte sekitar Desember 2016 oleh pasukan Libya yang disokong Amerika Serikat (AS) dan pemerintah di Tripoli yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hingga kini, ratusan narapidana kombatan ISIS masih mendekam di penjara-penjara Libya. Banyak di antaranya yang menunggu pengadilan.

Sejak Khadafi didepak dari kekuasaan dan dibunuh, Libya terpecah oleh kelompok-kelompok yang berebut kuasa. Sirte saat ini dikuasai pasukan yang setia kepada Khalifa Hitler yang berasal dari timur Libya.

Usai perang melawan ISIS dan kelompok teror lain, sejumlah kuburan massal ditemukan di berbagai daerah Libya. Terkini, otoritas terkait menemukan kuburan berisi 42 mayat di sebuah sekolah di Sirte.

Baca Juga: Korban Tewas Pertempuran 2 Milisi Libya Capai 32 Orang, PBB Minta Kekerasan Dihentikan

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU