> >

Cegah Tindakan Saling Serang, Pakistan dan India Tukar-Menukar Info Lokasi Fasilitas Nuklir

Kompas dunia | 1 Januari 2023, 22:07 WIB
Dalam foto bertanggal Sabtu, 26 Januari 2013, rudal balistik jarak jauh, Agni-V, dipamerkan dalam pawai Hari Republik di New Delhi, India. Pakistan dan India dilaporkan bertukar informasi keberadaan fasilitas nuklir masing-masing pada Minggu (1/1/2023). (Sumber: AP Photo/Manish Swaru)

 

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Pakistan dan India dilaporkan bertukar informasi keberadaan fasilitas nuklir masing-masing pada Minggu (1/1/2023). Langkah ini adalah bagian dari amanat pakta pada 1988 yang bertujuan mencegah India dan Pakistan saling menyerang fasilitas nuklir masing-masing.

 

Dilansir Associated Press, daftar fasilitas nuklir kedua negara diserahkan secara bersamaan oleh representatif negara masing-masing di Islamabad dan New Delhi.

Baca Juga: Waduh, Pakistan Tuduh India Dalangi Insiden Bom Mobil di Lahore Tahun Lalu

Pakistan dan India, dua negara berkekuatan nuklir di Asia, membuat sejumlah perjanjian untuk mencegah perang di antara mereka.

Sejak Pakistan dan India merdeka dari kekuasaan kolonial Inggris pada 1947, keduanya kerap berselisih dan bahkan berperang tiga kali.

India kemudian mengembangkan senjata nuklir lebih dulu, melakukan uji coba perdana pada 1974. Kemudian, Pakistan menyusul dengan melakukan uji coba pertama pada 1988.

Barisan senjata nuklir yang dimiliki kedua negara menimbulkan kekhawatiran bahwa perang nuklir bisa pecah di Asia.

Pakistan dan India sendiri sampai kini masih bersengketa tentang kawasan Kashmir di Pegunungan Himalaya.

Selain fasilitas nuklir, Islamabad dan New Delhi juga bertukar daftar warga negara yang ditahan oleh jiran. Keduanya sepakat bertukar daftar tahanan di negara masing-masing berdasarkan kesepakatan pada 2008.

Pakistan dan India saling tangkap nelayan yang menerobos perbatasan masing-masing. Nelayan yang dipenjara umumnya baru dibebaskan usai Islamabad dan New Delhi bernegosiasi.

Kesepakatan pada 2008 memberi narapidana Pakistan dan India yang ditahan di negara tetangga, akses ke layanan kekonsuleran. Keduanya pun sepakat bertukar daftar tawanan setiap bulan Januari dan Juli.

Di lain sisi, Pakistan tengah mengupayakan akses kekonsuleran untuk mencari personel militer yang hilang dalam perang pada 1965 dan 1971.

Islamabad juga mengupayakan akses kekonsuleran khusus bagi 56 narapidana lain yang ditahan India.

Baca Juga: Polisi India Selidiki Kematian Misterius Pengusaha yang juga Anggota Parlemen Rusia, Pavel Antov


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU