> >

Media Dunia Ramai Kabarkan Indonesia Cabut Status PPKM dengan 98,5% Warga Punya Antibodi

Kompas dunia | 31 Desember 2022, 07:11 WIB
Siratkan kesuksesan kebijakan Covid-19 Indonesia, Media dunia ramai beritakan Presiden Indonesia Joko Widodo mencabut status PPKM dengan 98,5% rakyat Indonesia punya antibodi Covid-19 (Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Kedua kebijakan tersebut sangat penting dalam respons pandemi pemerintah Indonesia.

PSBB pertama kali diberlakukan di negara terpadat keempat di dunia itu pada April 2020, sebulan setelah kasus pertama tercatat, sebagai kompromi terhadap seruan untuk penguncian yang ketat.

Kebijakan tersebut diubah menjadi skema PPKM darurat pada Juli 2021, ketika gelombang kedua infeksi yang dipicu varian delta melanda Indonesia.

Status darurat kemudian diganti dengan sistem PPKM empat tingkat, yang dikatakan Presiden Jokowi akan segera ditinggalkan.

"Pemerintah Indonesia juga akan mengalihkan upaya responsnya ke pendekatan endemik karena virus masih ada di masyarakat tetapi dapat dikelola saat kekebalan meningkat," kata ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto dalam konferensi pers terpisah, Jumat (30/12).

Baca Juga: PPKM Dicabut, Jubir Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Waspada: Covid-19 Masih Ada sebagai Pandemi

Berdasarkan kriteria Badan Kesehatan Dunia WHO, status penilaian risiko Indonesia berada pada “Level One”.

“Secara nasional, itu artinya Covid-19 di Indonesia sudah sampai tahap endemik,” kata Hartarto yang juga Menko Perekonomian.

Dia mengatakan survei serologi Kementerian Kesehatan yang akan datang akan digunakan sebagai dasar kebijakan mitigasi di masa depan.

Indonesia sebagian besar telah pulih dari gelombang delta, yang merupakan salah satu yang terburuk di Asia Tenggara.

 

Juli 2021, rekor sekitar 56.700 kasus baru setiap hari membuat varian delta membanjiri rumah sakit di pulau utama Jawa. Pada bulan Februari, omicron menetapkan rekor baru lebih dari 64.700 infeksi baru.

Dengan 160.583 kematian akibat Covid-19, Indonesia menempati peringkat No.2 di Asia dan No.11 di dunia dalam konteks korban meninggal dunia akibat Covid-19.

Namun, data para ilmuwan menunjukkan bahwa jumlah kematian mungkin jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan, karena mereka yang meninggal dengan gejala Covid-19 akut tetapi belum dikonfirmasi atau dites tidak dihitung dalam angka kematian resmi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press/Channel News Asia


TERBARU