Influencer Kontroversial Andrew Tate Ditahan Polisi, Dituduh Terlibat Perdagangan Manusia
Kompas dunia | 30 Desember 2022, 12:50 WIBBUCHAREST, KOMPAS.TV - Influencer kontroversial, Andrew Tate dilaporkan ditahan polisi di Rumania setelah dituduh terlibat perdagangan manusia dan pemerkosaan.
Tate ditangkap setelah rumahnya di Ibu Kota Rumania, Bucharest dikepung polisi.
Tate pun ditahan bersama dengan saudara laki-lakinya, Tristan.
Pengacara keduanya mengonfirmasikan perihal penahanan keduanya.
Baca Juga: Badai Salju Jepang Tewaskan Belasan Orang, Salah Satu Korban Terkubur Salju Usai Jatuh dari Atap
“Keempat tersangka, tampaknya telah menciptakan kelompok organisasi kejahatan dengan tujuan merekrut, menampung dan mengeksploitas perempuan dengan memaksa mereka membuat konten pornografi untuk dilihat di laman khusus berbayar,” bunyi pernyataan kejaksaan dilansir dari BBC.
Keduanya telah diinvestigasi sejak April lalu bersama dua orang kebangsaan Rumania.
Pada video yang beredar memperlihatkan baik Tate dan saudaranya dibawa oleh polisi dari vila mewahnya.
Direktorat Penyelidikan Organisasi Kejahatan dan Terorisme Rumania (DIICOT) telah mengeluarkan pernyataan dua orang berkebangsaan Inggris dan dua warga Rumania menjadi tersangka sebagai bagian organisasi kejahatan yang fokus pada perdagangan manusia.
Namun, DIICOT tak mengungkapkan nama Tate dan adiknya.
Mereka juga merilis video penyebuan itu, menunjukkan senjata, pisau dan uang yang diperlihatkan di salah satu ruangan.
Baca Juga: Macan Tutul Mengamuk di India, Serang Kendaraan dan Lukai 15 Orang
Tate, yang mantan atlet kickboxer menjadi terkenal pada 2016 saat ia dicopot dari keikutsertaan acara TV Inggris, Big Brother.
Hal itu terjadi setelah kemunculannya dalam video yang menunjukkan ia menyerang seorang perempuan.
Ia pun kemudian menjadi influencer, dan mendapat ketenaran di dunia maya.
Tate juga sempat ditangguhkan dari Twitter karena mengatakan perempuan juga memikul tanggung jawab saat dilecehkan secara seksual.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC