> >

Ukraina Impor 1.400 Drone Tempur untuk Pengintaian dan Pencegatan Drone Pengebom Rusia

Krisis rusia ukraina | 29 Desember 2022, 05:55 WIB
Drone Fly Eye. Ukraina membeli sekitar 1.400 drone, sebagian besar untuk pengintaian dan berencana untuk mengembangkan model tempur yang dapat menyerang drone pengebom Rusia, menurut menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas teknologi. (Sumber: Army Technology)

Fedorov diwawancara di kantornya yang cerah dan modern. Terletak di dalam gedung kementerian yang tenang, ruangan itu berisi pemutar piringan hitam, buku sejarah yang ditumpuk di rak, dan treadmill.

Fedorov menyoroti pentingnya komunikasi seluler untuk keperluan sipil dan militer selama perang dan mengatakan tempat yang paling menantang untuk mempertahankan layanan adalah di wilayah Donetsk, Zaporizhzhia, Odesa dan Kiev di tengah dan timur negara itu.

Dia mengatakan ada kalanya kurang dari setengah menara ponsel berfungsi di ibu kota, Kiev, karena serangan udara Rusia menghancurkan atau merusak infrastruktur yang mendukungnya.

Ukraina punya sekitar 30.000 menara ponsel, dan pemerintah sekarang mencoba menghubungkannya dengan generator agar dapat tetap berfungsi ketika serangan udara merusak jaringan listrik.

Satu-satunya alternatif, untuk saat ini, adalah sistem satelit seperti Starlink, yang mungkin lebih diandalkan warga Ukraina jika pemadaman listrik mulai berlangsung lebih lama.

"Kita harus memahami dalam hal ini, Starlinks dan menara yang terhubung ke generator akan menjadi infrastruktur internet dasar," kata Fedorov.

Banyak kota besar dan kecil menghadapi pemadaman listrik yang berlangsung hingga 10 jam. Fedorov mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani keputusan yang menginstruksikan perusahaan telepon seluler untuk memastikan mereka dapat menyediakan sinyal tanpa listrik setidaknya selama tiga hari.

Baca Juga: Inggris Tuding Rusia Berikan Teknologi Militer Canggih kepada Iran, Imbalan Pasokan Drone Pengebom

Drone Shahed 136 atau Geran-2 dipantau Ukraina sesaat sebelum menghantam dan meledak. Ukraina membeli sekitar 1.400 drone, sebagian besar untuk pengintaian dan berencana untuk mengembangkan model tempur yang dapat menyerang drone pengebom Rusia. (Sumber: AP Photo)

Sementara itu, dengan dukungan dari mitra Uni Eropa, kementeriannya bekerja untuk membawa 10.000 lebih stasiun Starlink ke Ukraina, dengan layanan internet yang tersedia untuk umum melalui ratusan "Points of Invincibility" yang menawarkan minuman hangat, ruangan berpemanas, listrik, dan tempat berlindung bagi orang-orang yang terlantar karena pertempuran atau pemadaman listrik.

Sekitar 24.000 stasiun Starlink sudah beroperasi di Ukraina. Perusahaan Elon Musk, SpaceX, mulai menyediakannya pada hari-hari awal perang setelah Fedorov men-tweet permintaan kepada miliarder tersebut.

"Saya hanya berdiri berlutut, memohon mereka untuk mulai bekerja di Ukraina, dan berjanji kami akan membuat rekor dunia," kenangnya.

Fedorov membandingkan donasi terminal satelit Space X dengan beberapa peluncur roket yang dipasok AS dalam hal signifikansi bagi kemampuan Ukraina untuk membangun pertahanan melawan invasi Rusia. "Ribuan nyawa diselamatkan," katanya.

Selain aplikasi sipil, Starlink membantu operator drone pengintai garis depan menargetkan serangan artileri pada aset dan posisi Rusia. Fedorov mengatakan timnya sekarang mendedikasikan 70% waktunya untuk teknologi militer. Kementerian itu baru dibentuk tiga tahun lalu.

Menyediakan tentara dengan drone adalah salah satu tugas utamanya.

"Kita perlu melakukan lebih dari apa yang diharapkan dari kita, dan kemajuan tidak menunggu," kata Fedorov, mencemooh keterampilan Rusia dalam bidang drone. "Saya sama sekali tidak percaya pada potensi teknologi mereka."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU