Ukraina Impor 1.400 Drone Tempur untuk Pengintaian dan Pencegatan Drone Pengebom Rusia
Krisis rusia ukraina | 29 Desember 2022, 05:55 WIBKIEV, KOMPAS.TV — Ukraina membeli sekitar 1.400 drone. Sebagian besar drone akan digunakan untuk pengintaian dan berencana untuk mengembangkan model tempur yang dapat menyerang drone pengebom Rusia.
Dalam wawancara dengan The Associated Press, Rabu (27/12/2022), Menteri Transformasi Digital Mykhailo Fedorov menggambarkan perang Rusia di Ukraina sebagai perang besar pertama di era internet.
Dia memuji drone dan sistem internet satelit seperti Elon Musk's Starlink karena telah mengubah konflik.
Ukraina membeli drone seperti Fly Eye, kendaraan udara tak berawak kecil yang digunakan untuk intelijen, pengawasan medan perang, dan pengintaian.
“Dan tahap selanjutnya, sekarang kita kurang lebih dilengkapi dengan drone pengintai, ini adalah drone penyerang,” kata Fedorov. “Ini adalah drone yang meledak dan drone yang terbang hingga tiga hingga 10 kilometer dan mencapai target.”
Dia memperkirakan "lebih banyak misi dengan drone penyerang" di masa depan, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. “Kami berbicara tentang drone, UAV, UAV yang kami kembangkan di Ukraina. Yah, bagaimanapun, itu akan menjadi langkah selanjutnya dalam pengembangan teknologi,” katanya.
Baca Juga: Drone Ukraina Menyerang Jauh ke dalam Wilayah Rusia, Sistem Pertahanan Udara Moskow ke Mana?
Pihak berwenang Rusia menuduh beberapa serangan pesawat tak berawak Ukraina di pangkalan militernya dalam beberapa pekan terakhir, termasuk satu pada hari Senin di mana mereka mengatakan pasukan Rusia menembak jatuh pesawat tak berawak yang mendekati pangkalan udara Engels yang terletak lebih dari 600 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Militer Rusia mengatakan puing-puing menewaskan tiga tentara tetapi tidak ada pesawat yang rusak. Pangkalan itu menampung pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-95 dan Tu-160 yang terlibat dalam peluncuran serangan di Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina tidak pernah secara resmi mengakui melakukan serangan pesawat tak berawak seperti itu, tetapi mereka membuat kiasan samar tentang bagaimana Rusia mendapatkan pembalasan atas perangnya di Ukraina, termasuk di dalam wilayah Rusia.
Ukraina sedang melakukan penelitian dan pengembangan drone yang dapat melawan dan menjatuhkan drone lain, kata Fedorov.
Rusia menggunakan drone Shahed buatan Iran untuk serangan udaranya di wilayah Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, selain serangan roket, rudal jelajah, dan artileri.
"Saya sudah bisa mengatakan situasi terkait drone akan berubah drastis pada Februari atau Maret," katanya.
Baca Juga: Mengejutkan! Drone NATO Disebut Berusaha Masuki Rusia Sejak Invasi Putin ke Ukraina Belum Terjadi
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press