Dianggap Berjasa Mendamaikan Rusia-Ukraina, Erdogan Diajukan sebagai Penerima Nobel Perdamaian
Kompas dunia | 28 Desember 2022, 20:49 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Representatif Turki mengajukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai penerima anugerah Nobel Perdamaian 2023. Alasannya, Erdogan dianggap berjasa dalam kerja mengupayakan perdamaian Rusia-Ukraina yang tengah berperang.
Pengajuan ini dikonfirmasi oleh juru bicara parlemen Turki, Mustafa Sentop, Rabu (28/12/2022). Sentop menyebut Erdogan berjuang atas nama perdamaian Rusia-Ukraina.
"Saya telah menominasikan Presiden Erdogan untuk Anugerah Nobel Perdamaian karena upayanya atas nama perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Ini adalah permohonan saya sendiri. Tentu akan ada nominasi dari negara lain juga," kata Sentop dikutip TASS.
Baca Juga: Erdogan Ancam Hajar Athena Pakai Rudal Balistik, Yunani Berang: Sikap Turki Macam Korea Utara
Sejak perang Rusia-Ukraina meletus pada akhir Februari lalu, rezim Erdogan mengambil sejumlah langkah untuk menjembatani kedua pihak. Mediasi Turki sempat membuahkan kemajuan saat Rusia-Ukraina berunding di Istanbul pada Maret lalu.
Akan tetapi, pihak Rusia dan Ukraina tidak melanjutkan perundingan. Perang pun kini telah berlangsung selama lebih dari 10 bulan.
Selain itu, Turki juga aktif melakukan lobi untuk membuka koridor ekspor gandum Ukraina yang sebelumnya diblokade Rusia. Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), upaya Turki membuahkan hasil hingga Rusia dan Ukraina sepakat membuka jalur ekspor gandum dan pupuk ke negara-negara yang membutuhkan.
Nobel Perdamaian pada tahun ini sendiri diberikan kepada pihak-pihak terkait upaya perdamaian di tengah perang Rusia-Ukraina. Penerima Nobel Perdamaian 2022 adalah aktivis Belarusia, Ales Bialiatski; organisasi hak asasi manusia Rusia, Memorial; dan organisasi hak asasi manusia Ukraina, Center for Civil Liberties.
"Penerima Hadiah Nobel Perdamaian merepresentasikan masyarakat sipil di negara asal mereka. Selama bertahun-tahun, mereka mempromosikan hak mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak fundamental warga," demikian bunyi rilis Yayasan Nobel saat pengumuman pemenang Nobel Perdamaian 2022.
Baca Juga: Erdogan Umumkan Turki Bakal Invasi Suriah, Menyasar Area Militan Kurdi
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/TASS